Ilustrasi film/Dribbble
Entertainment

Kisah di Balik Film Nini Thowok

Dika Irawan
Kamis, 18 Januari 2018 - 18:34
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kembali, film-film horor bergentayangan di bioskop-bioskop Tanah Air. Salah satunya film bertajuk Nini Thowok yang akan tayang pada 1 Maret mendatang. Tidak ingin sekadar numpang lewat, rumah produksi The Blessing Scene Films (TBS) Films menggaet sutradara Erwin Arnada untuk menangani film tersebut.

Produser Ronny Irawan menuturkan ide film ini berawal dari riset kecil-kecilannya untuk mencari kisah horor unik dan memiliki nilai jual. Suatu ketika, saat berkunjung ke Museum Kesehatan dr. Adyatama atau sering disebut Museum Santet di Surabaya, Jawa Timur, dia melihat salah satu koleksi museum yaitu boneka nini thowok.

“Di museum itu ada boneka nini thowok yang ramai [didatangi pengunjung museum]. Saya pikir ninik thowok memang pas untuk mengangkat kebudayaan Jawa, legenda urban yang namanya itu menarik,” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dari konsep itu tim produser mencari sutradara yang dinilai mampu menerjemahkan konsep tersebut. Akhirnya pilihan jatuh ke Erwin Arnada. Ronny berlasan Erwin terbukti moncer di film-film-film horor maupun drama.

“Dari film-film karya Erwin yang sudah saya tonton, dia [Erwin] mampu menyuguhkan drama dengan nuansa mistis. Sudah tidak salah lagi, dia [Erwin] lah orangnya,” ujarnya.

Dengan segala persiapannya tersebut, Ronny mengungkapkan timnya tidak menemukan kendala berarti selama 12 hari syuting di Yogyakarta dan Solo pada Agustus tahun lalu. Prosesnya berjalan lancar.

“Tidak ada kendala yang serius,” ujarnya produser film Trinity The Nekad Traveler tersebut.

Soal lokasi juga ternyata turut mempengaruhi kemudahan syuting. Film sendiri mengambil lokasi syuting yang tidak berjauhan yaitu di Museum Gula Gondangwinangun Yogyakarta, Pasar Klewer Solo, area Keraton Surakarta, dan area pemakaman Sukoharjo Solo.

“Lumayan cepat karena kami syuting di rumah itu [museum] dan sekitarnya,” ujarnya.

Menyinggung bujet produksi, Ronny menyebut sekitar Rp4 hingga Rp5 miliar. Biaya tersebut termasuk bujet promosi ke berbagai tempat dan media. Dia mengaku harus gencar-gencaran mempromosikan film ini. “Sebab, film sebagus apa pun kalau promosinya tidak kencang ya tidak jalan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro