Bisnis.com, JAKARTA — Promosi menggunakan selebritas Instagram atau selebgram cukup diminati pelaku usaha untuk mengerek penjualan atau aktivitas pengenalan produk.
Di luar selebgram dewasa, Anda juga bisa menggunakan selebgram anak atau bayi apabila produk yang ditawarkan sesuai. Lepas dari polemik soal penggunaan anak dan bayi dalam bisnis promosi, nyatanya cuan yang mengalir cukup besar.
Anna Porajow, pemilik BFF Management yang banyak mengatur aktivitas endorsement selebgram menyebut angka Rp1 juta—Rp15 juta untuk promosi produk toko daring. Harga bisa lebih mahal jika pemakai jasa adalah pemilik brand, atau perusahaan yang ingin memopulerkan jenamanya.
Sebagai perantara, Anna mencoba meringankan beban selebgram yang harus berurusan dengan permintaan endorse. Maklum, permintaan endorse yang diajukan ke selebgram kadang merepotkan dan menghabiskan waktu, seperti harus membalas percakapan satu per satu, mengatur waktu dan konsep endorse.
Beberapa selebgram akhirnya mengikat kontrak dengan manajemen yang akan mengatur aktivitas endorse-nya, layaknya selebriti yang memiliki manajer sendiri.
Untuk selebgram anak, Anna mengaku harus selektif. “Sebenarnya tidak ada khusus untuk selebgram anak. Biasanya karena ikut dengan ibunya. Misalnya, kami tidak secara khusus pegang Gempita anak Gading Marten. Karena Gisela sebagai ibunya ikut manajemen kami, jadi anaknya ikutan juga,” cerita Anna kepada Bisnis.
Meski sebagian besar aktivitas BFF Management untuk mengatur endorse produk, tapi tak menutup kemungkinan menawarkan jasa pembuatan kegiatan dan brand ambassador.
Selain Gempita, anak artis lain juga dibantu Anna adalah anak dari artis Saskia Adiameka dan Saskia Sungkar.
Namun, paling banyak permintaan datang untuk Gisel maupun Gempi. “Apalagi sekarang banyak kan barang-barang anak seperti baju anak, sepatu, dan lain-lain. Barang-barang untuk anak kecil khususnya perempuan kan lebih lucu-lucu dibadingkan anak laki-laki.”
SYARAT KHUSUS
Untuk endorse oleh selebgram anak, BFF Management menyaratkan produk yang dipromosikan harus untuk anak. “Kalau dari manajemen kan tidak terpusat pada anaknya, kami lebih konsen ke orang tuanya,” lanjutnya.
Adapun patokan harganya dibedakan antara brand produk (perusahaan pemilik merek) dengan pedagang sistem daring (online shop).
Untuk online shop di kisaran Rp1 juta—Rp15 juta. “Kalau untuk brand mungkin bisa Rp10 juta sampai Rp50 juta. Jadi kami bedakan online shop dengan perusahaan. Tapi untuk saat ini lebih banyak ke online shop.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
