Bisnis.com, JAKARTA -- Meski semakin banyak film Indonesia yang tayang di bioskop dan semakin banyak sineas muda yang bermunculan, tapi masih ada banyak hal yang dirasa kurang termasuk dalam hal genre yang diproduksi.
Salah satu sineas senior Indonesia, Mira Lesmana, mengaku prihatin dengan kurangnya produksi film anak di Indonesia. Menurutnya, minimnya produksi film anak di Indonesia di tengah-tengah ramainya film remaja yang bermunculan menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
"Iya, dengan banyaknya film remaja yang bermunculan juga seharusnya dibarengi ya dengan adanya film anak, karena film anak adalah bagian dari regenerasi film ke depannya," ungkap Mira saat dihubungi Bisnis, baru-baru ini.
Menilik beberapa film anak-anak buatannya, seperti Petualangan Sherina (2000) dan Laskar Pelangi (2008), tidak mengherankan jika dia memiliki perhatian tersendiri terhadap genre ini.
Secara keseluruhan, menurut sutradara film Ada Apa Dengan Cinta itu, sebenarnya perkembangan film nasional sudah bagus dan semakin dicintai oleh masyarakat. Dari segi kualitas produksi pun semakin meningkat production value-nya.
Dia berharap perfilman Indonesia dapat terus meningkatkan kualitasnya dan tidak hanya terlena dengan jumlah angka penonton.
"Harapannya, tentunya kualitas perfilman kita harus terus ditingkatkan, jangan terlena dengan angka tontonan, tetap harus mengedepankan kualitas. Saya juga berharap film anak-anak akan lebih banyak lagi ke depannya," tambah Mira.
Bersama Miles Films, saat ini dia tengah membuat film anak-anak Kulari ke Pantai. Film ini bercerita tentang petualangan dua anak perempuan yang diperankan oleh Maisha Kanna dan Lil'li Latisha dari Jakarta ke Banyuwangi.
Film itu dijadwalkan tayang pada 28 Juni 2018, bersamaan dengan masa libur sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
