Polisi Filipina sedang peregangan sebelum mengikuti latihan Program Manajemen Pengurangan Berat Badan, di Kamp Crame, Kota Quezon Metro Manila, Filipina/Antara
Health

Hari Gendut Sedunia, Berikut Fakta Obesitas yang Patut Anda Tahu

JIBI
Jumat, 13 April 2018 - 07:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pada hari ini, Jumat (14/4/2018) dirayakan sebagai Hari Gendut Sedunia.

Masih belum jelas kenapa hari ini dirayakan, yang jelas unggahan berikut sedang ramai beredar:

Selamat bagimu yg GENDUT
ORANG GENDUT

1). Orang gendut dosanya lebih sedikit, jarang orang gendut yg jadi maling, karena mereka sadar gampang ketangkep

2). Orang gendut rata2 lebih kaya daripada orang kurus, lihat boss2, konglomerat, mafioso, dll. Mana ada yg kurus? Besarnya lingkar pinggang mereka menandakan tingkat kesuksesan hidup mereka

3). Orang gendut mempunyai tingkat kebisingan yg rendah: orang kurus ketika nubruk tembok akan menghasil suara "BRAAAKKKKKK!!!" sedangkan orang gendut hanya menimbulkan suara "mmmbuugghh" lalu "tooeeenk" emoticon-Smilie "membal"

4). Orang gendut punya suara indah: lihat penyanyi seriosa yg punya suara tenor dan sopran, rata2 endut kan? Contoh: Pavarroti.

5). Orang gendut menyejukkan dunia: Ketika upacara ditengah terik matahari, pasti orang kurus berlindung dibalik bayangan orang gendut

6). Orang gendut lebih disayang ortu. Liat aja balita gendut lebih disukai ketimbang yg ceking: Aduch anak capa nie, koq endut bangeet "cubit2 pipi"

7). Orang gendut itu keren, ketika orang gendut, botak lagi, keluar dari sedan mewah, pasti langsung dikira juragan. Tapi kalo orang kurus yg keluar dari sedan mewah, "halah palingan supirnya..."
Berbahagialah bagi yg gendut... Buat yg mau DIET, mikir dulu lah 1000 x...

Kematian Dini

Satu hal yang pasti menghantui kalau Anda memiliki berat badan berlebih: obsesitas. Ya, Anda perlu sedikit waspada dengan berat badan yang mulai berlebih. Karena, menurut studi yang terbit dalam jurnal Annals of Internal Medicine membuktikan bahwa orang dengan obesitas memiliki kematian dini lebih tinggi ketimbang orang dengan berat badan normal.

Studi berjudul "Weight History and All-Cause and Cause-Specific Mortality in Three Prospective Cohort Studies" dilakukan selama 16 tahun. Temuan ini jelas sangat penting dari perspektif kesehatan.

Sebab, seperempat populasi dunia mengalami obesitas. "Dengan studi ini, kami ingin mengajak masyarakat dunia hidup sehat dan menjaga berat badan mereka," kata Edward Yu, pemimpin studi yang juga mahasiswa pascasarjana di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Boston, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Live Science.

Yu dan tim peneliti menganalisis data soal keseluruhan tubuh dari 225 ribu orang dewasa (rentang umur 50-60 tahun) di Amerika Serikat. Setiap dua tahun selama 16 tahun masa penelitian, peserta disurvei tentang berat badan, masalah kesehatan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, dan pola makan.

Data tersebut kemudian digunakan para peneliti untuk melengkapi informasi mengenai tinggi dan berat badan serta menghitung indeks massa tubuh (BMI) selama 16 tahun. Selama masa survei, lebih dari 32 ribu peserta (6 persen) meninggal dunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro