Ilustrasi obesitas/Istimewa
Health

Perempuan Obesitas Berisiko Tinggi Mengidap Kanker Usus Besar

Newswire
Jumat, 12 Oktober 2018 - 11:51
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perempuan dengan kelebihan berat badan berisiko tinggi terhadap serangan kanker usus besar. Obesitas dihubungkan dengan meningkatkan risiko kanker usus besar pada perempuan muda, menurut penelitian, dilaporkan nytimes, yang dikutip Jumat (12/10/2018).

Angka kasus kanker usus besar telah meningkat pada orang berusia di bawah 50 tahun, sementara itu kasus tersebut menurun pada orang yang sudah tua. Tidak ada yang tahu alasannya.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan JAMA (Journal of the American Medical Association) Oncology, para peneliti melacak kondisi kesehatan secara prospektif terhadap lebih dari 85.000 perempuan selama 22 tahun, mulai dari mereka yang berusia 25 hingga 42 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa terdapat 114 kasus kanker usus besar pada perempuan berusia di bawah 45 tahun. Perempuan dengan kelebihan berat badan itu, berisiko besar terhadap serangan kanker usus besar sejak dini.

Dibandingkan dengan perempuan dengan berat badan normal indeks massa tubuh antara 18,5 dan 22,9 perempuan obesitas, dengan indeks massa tubuh lebih dari 30, memiliki risiko tinggi sebanyak 93% terkena penyakit tersebut.

Berat badan dari usia 18 tahun juga berhubungan dengan kanker usus besar. Dibandingkan dengan perempuan yang memiliki kelebihan berat badan dari berat badan normal, yakni 10 pon (4,5 kilogram) atau kurang, memiliki 44 (19,9 kilogram) hingga 88 pon (39,9 kilogram) berisiko tinggi terhadap kanker usus besar sebanyak 65%, dan mereka yang berat badannya lebih dari itu memiliki berisiko dua kali terhadap penyakit itu.

"Kami memiliki skrining yang baik dan deteksi dini untuk kanker payudara pada perempuan muda, namun tidak untuk kanker usus besar. Saat ini tidak ada skrining untuk kanker usus besar bagi orang yang berusia di bawah 50 tahun. Beberapa dokter berdebat mengenai penurunan usia menjadi 45 tahun," pungkas penulis senior Yin Cao, lektor di Washington University Medical School.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro