Kulit sehat/Istimewa
Fashion

Riset: Lebih Penting untuk Memiliki Kulit Putih Daripada Bahagia

Asteria Desi Kartika Sari
Selasa, 11 Desember 2018 - 18:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Terobsesi menjadi putih sering kali terjadi pada era pascakolonialisme. Tak jarang ideologi kulit putih dibawa oleh iklan-iklan produk kecantikan global.

Survei ZAP Beauty Index 2018 mencatat obsesi berkulit putih ini sebenarnya rata terjadi di setiap umur perempuan Indonesia. Namun, dalam survei tersebut, ternyata semakin muda seorang perempuan semakin tak percaya diri pada penampilannya.

Tercatat, sebanyak 24,6% responden di bawah 18 tahun berpendapat bahwa lebih penting untuk memiliki kulit putih daripada bahagia. Artinya memiliki kulit putih dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Tak heran bila iklan-iklan kosmetik yang mengiming-imingi kulit putih dan cerah masih laku. Padahal, kulit putih tak menjamin kulit yang sehat. Apalagi jika dilakukan dengan trik-trik secepat kilat.

Ketua Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia Abraham Arimuko mengatakan kulit yang sehat adalah kulit yang dirawat secara terus menerus atau berkelanjutan.

Abraham menjelaskan secara kasat mata kulit sehat dapat dilihat dari dua hal, yakni warna dan tekstur. Dia menjelaskan dari segi warna, kulit yang sehat berarti kulit yang memiliki warna merata. Sedangkan dari segi tekstur, apabila diraba kulit yang sehat akan terasa halus.

"Kulit sehat tidak harus putih karena setiap orang punya warna kulit tersendiri, yang penting permukaannya rapi tampak bersinar dan teksturnya seperti kulit bayi saat dipegang," kata Abraham.

Dia mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kulit tidak sehat, seperti penambahan usia, terpapar radisasi sinar ultraviolet, psikologis ataupun emosi negatif hingga stress, dan penggunaan produk kosmetik yang tidak cocok.

"Yang paling jahat sebenarnya karena terpapar sinar ultraviolet dibandingkan dengan yang lainnya," katanya.

Sinar matahari merupakan sumber utama sinar UV yang dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, menimbulkan bintik hitam, pigmentasi, warna kulit tidak merata dan kusam.

Selain itu, penelitian dalam jurnal American Academy of Dermatology menyebutkan, perangkat elektronik seperti TV, komputer, gadget juga memancarkan radiasi sinar UV. Meskipun radiasinya tergolong rendah, intensitas sinar UV dari perangkat tersebut secara kumulatif juga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.

Jadi, kulit yang terpapar sinar UV terus menerus baik dari dalam maupun luar ruangan akan terganggu kesehatannya akan terganggu. Guna membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, Marketing & Sales Manager PT Esthetics International Group (EIG) Beatrix Pratisari mengatakan perusahan menawarkan solusi melalui produk kecantikan Clinnelle Whiten Up dari bahan-bahan alami, sehingga tak berdampak buruk untuk kecantikan.

"Bahan tidak mengandung pewarna buatan, pewangi buatan, dan tidak menggunakan alkohol. Jadi dampaknya memang bukan hasil yang instan namun dari perawatan yang rutin dan yang terbaik," kata Beatrix.

Beatrix pun sependapat kulit yang sehat adalah kulit yang terawat secara berkelanjutan, dan dirawat dengan produk yang aman. Menurutnya, sering kali terjadi kesalahan persepsi seperti cantik harus putih, perawatan kulit berjerawat yang bagus adalah yang cepat. Padahal, untuk membuat kembali sehat memang butuh proses yang berkelanjutan, bukan hanya instan.

"Kecantikan yang sesungguhnya ketika kita bahagia dengan kulit kita, bukan kulit putih saja, namun harus sehat luar dan dalam," katanya.

Dokter kecantikan Crystal Clinic Aesthetic Kartini Ong menambahkan alasan pasien yang melakukan perawatan wajah karena ingin tampak awet muda bukan hanya sekadar ingin membuat kulit menjadi putih. "Banyak dari mereka yang ingin wajahnya awet muda, kencang dan tahan lama," kata Kartini.

Memurutnya, kesadaran kaum hawa terhadap kesehatan kulit pun semakin tinggi. Buktinya, semakin banyak yang pergi ke salon kecantikan untuk melakukan perawatan. Tak hanya dari golongan dewasa namun juga remaja. Kartini menilai, sejauh ini terjadi peningkatan pengunjung sebesar 30% di Crystal Clinic Aesthetic.

Bahkan dia menilai generasi milenial pun dinilai lebih berani untuk melakukan perawatan conturing. Kini, mereka tidak ragu untuk melakukan pembentukan hidung, bibir, atau rahang walaupun kulitnya belum mengendur.

"Mereka lebih berani daripada generasi sebelumnya. Mulai lebih peduli untuk conturing tanpa menunggu kulit kendur. Contohnya ingin hidungnya lebih mancung," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro