Selain terompet pencak, juga diperagakan cara memainkan kendang dan suling bambu yang menarik perhatian pembawa acara program Bonjour Algrie (Selamat Pagi Aljazair) di TV Canal Algrie pada kesempatan wawancara live kemarin.
"Penampilan di salah satu studio TV nasional Aljazair itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KBRI Aljir dalam mempromosikan musik tradisional Gamelan dan Rampak Kendang di Aljazair," ungkap siaran pers KBRI Aljir.
Yoyon Darsono yang tampil selama 30 menit di program Bonjour Algrie itu telah menjelaskan tentang latar belakang dan maksud serta tujuan program Gamelan & Rampak Kendang Workshop di Institut National Superieur de la Musique dAlgrie, Alger pada Desember 2010.
Acara penutupan Workshop dikemas dalam acara pergelaran kolaborasi musik gamelan dan kendang dengan musik tradisional Aljazair Ud (gitar besar), Darbuka (kendang), dan Kakabu (lempeng piringan logam) dan pemberian Sertifikat kepada 28 peserta Workshop oleh Dubes RI di Alger, Yuli Mumpuni Widarso yang berlangsung di Institut Musik Aljazair.
Yoyon mengaku kagum pada kemampuan mahasiswa peserta Workshop yang dalam waktu singkat mampu menguasai instrumen musik gamelan dan gendang. Pihaknya juga bangga dan terharu menyaksikan mahasiswa Aljazair yang sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Workshop dan dengan cekatan memainkan arransemen baru kolaborasi musik tradisional Indonesia dan Aljazair yang khusus diciptakan oleh Yoyon untuk workshop tersebut, diberi judul AlgroIndonesia, berirama cepat dan penuh semangat. (tw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
