Entertainment

Kehidupan pesantren di layar lebar

News Editor
Sabtu, 27 Agustus 2011 - 11:28
Bagikan

Man Jadda Wajada! Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Kalimat populer seiring tingginya penjualan buku Negeri 5 Menara. Novel laris karya anak bangsa ini akhirnya diangkat ke layar lebar.

 

Dalam novel diceritakan kalimat tersebut merupakan teriakan penuh semangat yang diucapkan Ustadz untuk membakar semangat semua santri di pondok pesantren Madani.

 

Berlatar pertengahan 1988, Alif yang baru lulus SMP berencana bersama sahabatnya Randai merajut mimpi masuk SMA terkenal di Bukittinggi untuk kemudian kuliah di ITB. Sayang, Amak menginginkannya masuk ke Pondok Madani.

 

Sebuah pesantren di sudut Ponorogo, Jawa Timur, awalnya terasa begitu kampungan bagi Alif, apalagi peraturan di sana begitu ketat dan adanya aturan mundur setahun untuk kelas adaptasi membuatnya tertinggal setahun dari sahabatnya nanti.

 

Hal tersebut membuatnya lebih sering menyendiri, namun seiring berjalannya waktu, dia mulai menjalin persahabatan dengan rekan satu kamar. Baso dari Gowa, Atang dari Bandung, Raja dari Medan, Said dari Surabaya, dan Dulmajid dari Madura.

 

Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid hingga akhirnya menamakan diri sebagai Sahibul Menara. Di bawah menara masjid Pondok Madani keenam remaja tersebut menatap awan dan mulai bercita-cita.

 

Alif melihat awan layaknya benua Amerika, Raja menatap Eropa, Atang menggambar Afrika, Baso memandang Asia, dan dua sahabat lainnya melihat Indonesia. Mereka pun akhirnya bersungguh-sungguh mengejar mimpi, berbekal mantera Man Jadda Wajada.

 

Cerita dalam film Negari 5 Menara merupakan hasil adaptasi yang dilakukan oleh Salman Aristo, bekerja sama dengan A. Fuadi sebagai penulis novel agar momentum dan pesan penting dalam buku tidak hilang di film.

 

Penggambaran Pondok Madani merupakan pondok pesantren Gontor, tempat penulis pernah menuntut ilmu. Semua tokoh pada cerita ini juga nyata dalam kehidupan si penulis, termasuk mimpinya melihat benua Amerika.

 

Kompas Gramedia (KG) Production sebagai produser film ini berhasil memperoleh izin untuk melakukan pengambilan gambar di Pondok Modern Gontor, pertama kali pesantren ini mengizinkan pengambilan gambar untuk produksi film.

 

“Kami melakukan pengambilan gambar di empat tempat berbeda sesuai dengan lokasi penting dalam film ini, Ponorogo dan Pondok Modern Gontor, Bandung, Bukittingi, dan berakhir di London,” ujar Indra Yudhistira, Executive Produser film Negeri 5 Menara.

 

Wajah baru

Film ini tidak banyak menggunakan pemain bintang.  Semua pemain Sahibul Menara merupakan wajah baru, dua diantaranya merupakan hasil dari open casting di toko buku Gramedia Depok dan Surabaya.

 

Beberapa artis yang bergabung dalam produksi ini seperti Andhika Pratama, Ikang Fauzi, Inez Tagor, Mario Irwinsyah, dan David Chalik.

 

Film ini juga berani tidak memanfaatkan momentum bulan puasa, Lebaran, atau liburan sekolah sebagai waktu rilis. Negeri 5 Menara rencananya akan dirilis Februari 2012 dengan proses produksi dimulai akhir Juli lalu.

 

“Kami yakin kalau film bagus pasti akan ditonton, kapanpun diluncurkannya. Apalagi ada semangat dalam proses pembuatan di mana mayoritas yang terlibat produksi masih di bawah 35 tahun, termasuk sutradaranya, Affandi Abdul Rachman,” tambah Indra.

 

Keyakinan tersebut juga didasari pada tingginya penjualan buku Negeri 5 Menara yang mencatat rekor sebagai buku lokal paling banyak dicetak sepanjang 37 tahun usia penerbitan Gramedia. Sebanyak 12 kali cetak dengan lebih dari 200.000 eksemplar selama 2 tahun.

 

Salman Aristo sebagai penulis skenario menilai A. Fuadi  merupakan tipe penulis novel ekstrovet sehingga lebih mudah dan dinamis ketika diadapatasi menjadi naskah film.

 

“Dalam novel sendiri sudah kaya akan peristiwa, adegan, dan gambaran yang sangat deskriptif,” ujarnya.(api)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Fita Indah Maulani
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro