JAKARTA: Tonyraka Art Gallery akan menggelar Pameran yang bertajuk Chairs ‘n Bones II pada 27 April 2012 dengan menamilkan karya dari lima perupa yaitu Samy R.R. Vermeulen, Ipong Purnama Sidhi, Nasirun, Ugo Untoro dan Komroden Haro.
“Pameran ini menampilkan karya lukis, patung dan instalasi yang merupakan kelanjutan dari pameran bertema sama yang digelar pada tahun 2010 di Jakarta,” kata pengelola Tonyraka Art Gallery Ruth Onduko hari ini.
Tema pameran ini digagas oleh Vermeulen dan berpusat pada pertanyaan kritis tentang masa depan kemanusiaan sebagai akibat dari perilaku destruktif manusia terhadap alam.
Kursi melambangkan kekuasaan manusia yang menaklukkan dan melukai alam demi kepentingan egoisnya sendiri. Tulang menyimbolkan konsekuensi fatal yang diderita manusia ketika alam membalas dendam: pemanasan global, perubahan iklim, bencana ekologis berskala masif. Alam siap menghukum mati manusia.
“Berapa lama waktu yang tersisa untuk kita?” tanya Vermeulen. Inilah pertanyaan gawat yang menjiwai karya-karya dalam pameran ini.
Bukan rahasia lagi, umat manusia kini hidup di tengah ancaman nyata bahaya pemanasan global. Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) telah mengkonfirmasi secara ilmiah keseriusan ancaman ekologis itu. Hampir dapat dipastikan bahwa perubahan iklim akibat pemanasan global akan mendatangkan malapetaka dahsyat di dunia.
Kurator Arif Bagus Prasetyo mengatakan bahwa pameran Chairs ‘n Bones II dapat dipandang mewakili jenis aktivisme ekologis yang dikategorikan environmentalisme personal.
Sejalan dengan ciri environmentalisme personal, lima perupa dalam pameran ini tampak menerapkan pendekatan personal dan spiritual terhadap tema lingkungan. Masalah lingkungan adalah perkara politis, namun para perupa tersebut menanggapinya secara personal dalam karya-karya mereka.
“Seni adalah ruang pribadi bagi saya. Ruang yang memungkinkan petualangan-petualangan tanpa henti,” kata Ugo Untoro. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel