JAKARTA: Yayasan Kanker Indonesia mencanangkan Gerakan Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks, untuk mengajak dan memotivasi masyarakat agar peduli terhadap pencegahan kanker serviks.
Kegiatan yang bertepatan dengan HUT ke-35 Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tersebut, diluncurkan Rabu, 18 April 2012 di Kantor YKI Jakarta.
"Kegiatan pokok dari gerakan ini adalah melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat, dan pelayanan deteksi dini kanker melalui pemeriksaan pap smear dan IVA (inspeksi visual dengan asam acetat)," kata Nila Djuwita Anfasa Moeloek, Ketua Umum YKI, Rabu, 18 April 2012.
Dia menuturkan gerakan bersama masyarakat ini dilakukan secara berkesinambungan, tercatat dan terpantau melalui peran aktif seluruh cabang YKI, dengan melibatkan mitra kerja YKI setempat, baik institusi pemerintah, maupun organisasi masyarakat lainnya.
Nila menuturkan kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak di Indonesia, setelah kanker payudara. Diperkirakan setiap 1 jam 1 orang perempuan Indonesia meninggal dunia karena penyakit ini.
Hal tersebut terjadi, katanya, kemungkinan besar karena sepertiga dari kasusa kanker serviks datang ke tempat pelayanan kesehatan, sudah pada stadium lanjut, dimana kanker tersebut sudah menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.
"Itu menyebabkan biaya pengobatannya makin mahal, dan angka kematian juga makin tinggi," ungkapnya
Insiden kanker serviks, katanya, dapat ditekan dengan melakukan upaya pencegahan primer, seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat, untuk menjalankan pola hidup sehat. Selain itu melakukan imunisasi dengan vaksin HPV, dan deteksi dini kanker serviks.(msb)
>> BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:
+ HARGA EMAS berada di titik keseimbangan
+ Liga Champions: Di balik kekalahan REAL MADRID
+ SIAPA di belakang sepak terjang DAHLAN ISKAN?
+ Berita BISNIS INDONESIA hari ini: Akuisisi Bank Danamon TERGANJAL?
+ BURSA ASIA: NIKKEI tergelincir
+ Mau beli saham JAGUAR dan LAND ROVER?
+ Spanyol menyeret EURO terus terpuruk
+ REKOMENDASI: Mau beli SAHAM apa saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
