Referensi

PELUNCURAN BUKU: Nadia Mulya Ceritakan Arisan Kaum Sosialita

Fajar Sidik
Kamis, 21 Februari 2013 - 01:39
Bagikan

JAKARTA - Presenter Nadya Mulya membuat buku yang mengupas arisan di kalangan sosialita.

Dalam buku berjudul "Kocok! The Untold Stories of Arisan Ladies and Socialites" ini, Nadia mengajak pembaca untuk melihat lebih dekat arisan dan para pelakunya.

"Arisan lebih banyak positifnya daripada negatifnya, bagaimana arisan bisa menghasilkan uang juga," katanya saat peluncuran bukunya di sebuah restoran di Jakarta Pusat.

Arisan yang pada awalnya menjadi wadah bersosialisasi kini berevolusi menjadi ajang potensial untuk berbisnis.

Dia juga turut menampilkan sisi buruk dari arisan, yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu sebagai ajang penipuan.

"Yang salah bukan arisan, tapi orang yang mengikutinya," katanya.

"Jadi kami beberkan dari yang paling bagus sampai yang paling negatif supaya kebuka semua, bukan hanya dari yang mengikuti arisannya,' katanya tentang buku yang ditulisnya bersama Joy Roesma.

Untuk membuat buku itu, ia dan Joy pun harus mengikuti bermacam-macam arisan. Riset yang dilakukannya pun membuatnya berpikiran lebih terbuka, ia tidak lagi menilai orang berdasarkan yang terlihat di luar.

Menurutnya, seleksi alam juga berlaku di arisan. Bila tidak cocok pelaku arisan akan mundur dengan sendirinya.

Nadya pun kini lebih pintar memilih arisan yang diikutinya. Ia memilih mengikuti arisan yang memberi manfaat padanya sehingga tidak sekedar hadir untuk menyetor. "Misalnya arisan sesama presenter, untuk networking," katanya.

Nadia Mulya mengaku menghadiri banyak arisan demi menulis buku "Kocok! The Untold Stories of Arisan Ladies and Socialites".

Buku ini ditulisnya bersama temannya Joy Roesma. "Ini pengalaman baru buat saya dan Joy, ikut arisan sebanyak-banyaknya demi riset," canda Nadia saat peluncuran bukunya.

Nadia dan Joy melakukan wawancara 30 pelaku arisan untuk merampungkan bukunya. Dengan banyak cerita yang mereka dapatkan, Nadia mengaku kesulitan untuk menyeleksi cerita yang mereka dapatkan untuk dimuat di buku.

Mereka menulis buku ini berangkat dari pandangan umum yang ada tentang para pelaku arisan. "Kalau berkumpul menghasilkan sesuatu yang positif. Banyak manfaatnya selama kita mematuhi rambu-rambu," tutur Nadia.

Arisan menurut Joy adalah bentuk silaturahmi. "Arisan adalah ajang senang-senang. Jangan disalahgunakan," kata Joy.

Selain menceritakan jenis-jenis arisan, misalnya arisan berdasarkan profesi dan orang ketiga (suami atau anak yang bersekolah), ia juga menyoroti tipe-tipe arisan yang diikuti pelakuna berdasarkan usia. (Antara/fsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Newswire
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro