Bisnis.com, JAKARTA- Pementasan monolog berjudul Jpret oleh Teater Mandiri yang ditulis Putu Wijaya berlangsung di Teater Salihara pada Minggu (13/2014) berlangsung seru.
Naskah Jpret yang sebelumnya berjudul Kroco ditulis Putu sejak 1999 menjelang pemilu. Monolog itu merupakan pesanan Amoroso Katamsi, bintang film yang dikenal lewat film Pengkhianatan G 30 S PKI. Naskah tersebut rencananya untuk dimainkan pada ulang tahunnya yang ke-70.
Dipadati ratusan pengunjung, pementasan Jpret diwarnai aksi para aktor dan aktris yang memukau mulai dari akting serius hingga jenaka. Pementasan sendiri lebih mengusung parodi atau sindiran terhadap suasana pemilu yang kerap kali bermain kotor.
"Demokrasi sudah dikotori dengan uang. Segalanya uang. Rakyat tetap saja miskin," kata salah satu aktor dalam pementasan tersebut malam tadi.
Monolog Jpret berlangsung sekitar 75 menit. Disutradarai langsung oleh Putu Wijaya, pementasan tampak sederhana dengan latar panggung dan artistik yang tidak terlalu mewah. Hanya membutuhkan kain putih, kursi dan hanya bermain di lighting.
Adapun, para pemain yang terlibat di pementasan jpret antara lain Alung Seroja, Lela Lubis, Dwi Hastuti, Ucok Hutagalung, dan pemain Teater Mandiri lainnya. Pertunjukan tersebut merupakan rangkaian ulang tahuh Putu Wijaya yang ke-70 tahun.
Sebelum monolog dipentaskan, panitia mengumumkan juara lomba baca puisi, monolog, esai yang digelar pada rangkaian tersebut. Naskah Bila Malam Bertambah Malam dan Hah juga telah dimainkan masing-masing pada 11-12 April 2014 di Teater Salihara.