Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan psikolog menilai lagu-lagu populer berbau seksual berpotensi mengajarkan tindakan tidak baik bagi prilaku seks anak.
Kasandra Putranto, Psikolog Klinis dan Forensik mengatakan lagu-lagu dengan lirik senonoh di Indonesia saat ini kian marak baik dipertontonkan di layar televisi ataupun di Internet.
"Terutama lagu-lagu dangdut yang liriknya sangat vulgar dan bisa didengar anak-anak kecil. Itu sangat membahayakan," paparnya, di kantor KPAI, Senin (5/5/2014).
Kasandra memberi contoh beberapa lagu seperti Hamil Duluan, Buka Sikit Jos dan lagu lainnya memuat lirik sensual yang tidak pantas dikonsumsi khalayak umum.
Namun, masyarakat, kata Kasandra, kini seolah acuh bahwa lagu-lagu semacam itu merupakan hal wajar. Padahal, menurut kacamata psikologi, ketika anak mendengar kata-kata yang kerap didengarnya, mereka akan terbiasa dan terus melafalkannya.
Bahayanya, dalam taraf kewajaran tersebut, lagu seperti Hamil Duluan akan banyak dinyanyikan oleh anak-anak dengan kepolosan seolah tidak ada sesuatu ganjil di lirik lagu tersebut.
"Jika lagu-lagu semacam itu kian banyak disukai anak, saya khawatir mereka bukan hanya menyanyikannya saja, tapi takutnya mereka berupaya melakukan apa yang ada di lirik tersebut," paparnya.
Dia menambahkan, pemicu pelecehan seksual tidak jarang disebabkan oleh hal-hal sepele semacam lagu-lagu berlirik sensual lantaran bisa mendorong seseorang berbuat negatif.
Dan, faktor teknologi macam Internet juga menjadi penyumbang besar banyaknya kasus pelecehan seksual akibat anak-anak mengunduh video pornografi. "Jadi tidak heran kalau banyak pelaku pelecehan seksual saat ini masih di bawah umur," paparnya.