Bisnis.com, JAKARTA— Sebuah studi di Amerika Serikat menemukan bahwa pria dan wanita yang pernah memiliki riwayat serangan jantung memiliki risiko kematian terendah setelah menaikkan asupan serat mereka.
“Ada manfaat tambahan yang berasal dari makan yang sehat,” kata Shanshan Li, penulis utama penelitian dan seorang ahli epidemiologi di Harvard School of Public Health di Boston, seperti dilansir Reuters, Selasa (6/5/2014).
Para peneliti menganalisis data dari the Nurses’ Health Study and the Health Professionals Follow-up Study, dua studi jangka panjang yang mengikuti kesehatan dan faktor risiko perempuan dan laki-laki di seluruh Amerika Serikat .
Pada awal masa studi, sebanyak 2.258 perempuan dan 1.840 laki-laki yang masuk dalam analisis telah selamat dari serangan jantung pertama dan tidak pernah mengalami stroke.
Sebelum dan sesudah serangan jantung mereka, semua peserta telah mengisi kuesioner tentang seberapa sering mereka makan makanan yang umum dibandingkan tahun sebelumnya, peringkat mereka dari "tidak pernah" hingga "enam kali atau lebih per hari".
Peneliti menggunakan informasi ini untuk menghitung asupan serat total dan terus melacak apakah serat setiap peserta berasal dari biji-bijian, buah-buahan atau sayuran.
Peserta diikuti selama rata-rata sekitar sembilan tahun. Pada waktu itu, 336 orang perempuan dan 451 orang laki-laki meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan jantung, seperti serangan jantung kedua, penyumbatan arteri di jantung dan stroke. Total 682 perempuan dan 451 laki-laki meninggal karena berbagai sebab.
Penelitian ini juga memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kematian sendiri, seperti berat badan, olahraga, dan minum obat untuk menurunkan kolesterol .
Li dan timnya menemukan bahwa untuk setiap kenaikan 10 gram asupan serat total, risiko kematian dari berbagai penyebab turun sebesar 15%. Direkomendasikan asupan serat harian untuk wanita adalah 25 gram dan 38 gram untuk pria.
Para penulis menunjukkan bahwa hanya serat dari biji-bijian, termasuk sereal, yang dikaitkan dengan risiko rendah. Dan asupan tinggi dari jenis serat tersebut dikaitkan dengan risiko 28% lebih rendah dari kematian dibandingkan dengan orang yang makan serat paling sedikit .
Bagaimanapun, semakin seseorang meningkatkan asupan serat setelah serangan jantung , semakin rendah risiko kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
