Bisnis.com, JAKARTA--Penderita diabetes patut berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak.
Dr. Em. Yunir Sp.PD-KEMD, Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen IPD FKUI/RSCM menjelaskan mengenai konsumsi makanan lemak bagi penderita diabetes.
“Makanan berlemak berpengaruh pada diabetesi yang disertai dengan gangguan lemak. Gangguan tersebut biasanya dikenal dengan sindroma metabolik,” tuturnya.
Sindroma metabolik merupakan kumpulan gangguan metabolisme dari diabetes yang dapat dideteksi. Gangguan ini bisa dideteksi dari adanya gangguan parameter lemak, kalori dan beberapa parameter lainnya.
Kumpulan gangguan metabolisme tersebut meliputi beberapa hal seperti obesitas di lingkar perut.
Gangguan lainnya yang harus diperhatikan adalah kadar lemak trigliserida yang tinggi.
Lemak trigliserida adalah lemak yang terdapat dalam santan. Tidak sedikit makanan berbahan utama daging yang dimasak menggunakan santan.
Selain kedua gangguan tersebut, masih ada beberapa gangguan lainnya yang harus diperhatikan seperti gangguan lemak baik (HDL) rendah dan tekanan darah tinggi.
Jika penderita diabetes mempunyai obesitas di perut dan menderita minimum dua gangguan metabolik lainnya, dapat dikatakan orang tersebut terkena sindroma metabolik.
Jika diabetesi sudah terkena sindroma metabolik maka risiko terkena tambahan penyakit seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya meningkat.
Namun Dr. Em menjelaskan tidak usah mengkhawatirkan kemungkinan tersebut jika penderita diabetes memperhatikan asupan makanannya.
Bagi diabetesi yang kadar trigliseridanya tinggi, ada beberapa cara untuk menyiasatinya.
Kadar trigliserida merupakan lemak yang bersumber dari nabati seperti santan, gula pasir, bubur, sirup dan juice.
Semua makanan ini masih bisa disantap, namun tentunya ada batasannya.
Para diabetesi disarankan untuk membatasi konsumsi gula maksimum 8% dari total kalori.
Ada beberapa makanan yang harus dikonsumsi diabetesi untuk membantu menurunkan trigliserida seperti makanan dengan kandungan asam lemak omega seperti ikan, selain itu baik juga mengkonsumsi kedelai dan kacang-kacangan.
Namun untuk kacang-kacangan, tidak disarankan untuk yang memiliki asam urat yang tinggi.
Tentunya selain konsumsi makanan, aktivitas fisik seperti berolahraga pun disarankan untuk dilakukan rutin.
Sedangkan untuk menaikkan kolesterol HDL (lemak baik) tidaklah sulit.
Kolesterol HDL merupakan lemak baik yang bersumber dari aktivitas fisik atau olahraga.
Jika Anda rajin bergerak dan berolahraga makan kadar HDL kolesterol akan meningkat dan bisa melindungi jantung dari penyakit jantung koroner.
HDL ini berfungsi untuk memerangi kolesterol jahat.
Ada beberapa aktivitas yang harus dikurangi untuk meningkatkan HDL dan dihindari untuk diabetesi yakni merokok dan mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak trans seperti margarin.
Dr. Em memberikan beberapa tips bagi diabetesi yang ingin menyantap daging.
Diabetesi yang berkelebihan berat badan disarankan untuk menurunkan berat badan sekitar 5-10%.
Penderita pun harus mulai mengukur berapa kalori yang akan disantap setiap harinya.
Usahakan jika ingin menyantap daging, hindari yang dimasak menggunakan santan, jika terpaksa, porsi yang disantap harus diperhatikan.