Bisnis.com, JAKARTA - Tren karya sastra yang diangkat ke layar lebar, biasanya akan diikuti dengan republished buku dengan cover baru.
Marketing Lead Mizan Store, Ratna Visuda, menuturkan pertimbangan untuk sebuah buku bisa cetak ulang biasanya dengan melihat kualitas penulis, ketika diangkat ke layar lebar, dan sang penulis sedang naik daun.
Jika demikian, dipastikan karyanya akan dicetak ulang. Ketika diangkat ke layar lebar, maka sampul buku juga akan mengikuti poster film tersebut lengkap dengan gambar pemainnya. Strategi ini cukup menunjang promosi penjualan buku.
"Namun, promosi tidak hanya melalui film. Bagaimana penulis ikut mempromosikan karyanya, juga mempengaruhi jumlah permintaan pembaca. Cara marketingnya juga bergeser ke media sosial," katanya.
Senada, pendiri Asma Nadia Publishing House, Asma Nadia mengatakan Republished sebuah buku biasanya tampil dengan cover baru berupa poster film tersebut. Menurut Asma, sampul baru ini dapat menarik pembaca baru. Biasanya mereka tertarik mencari buku dengan poster filmnya setelah mengetahui informasi soal film yang akan ditayangkan.
Namun, tidak sedikit pembaca yang justru mencari buku dengan cover saat pertama terbit. Biasanya pembaca yang menyukai karya sastra dengan sampul lama, karena merupakan penggemar penulis tersebut. Sehingga, tidak terlalu mempertimbangkan para pemain film yang menjadi sampul pada buku.
Dengan sampul baru ini, toko buku juga lebih antusias. Biasanya akan ada kerja sama seperti promosi maupun display, katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
