Bisnis.com, JAKARTA-Jika Anda berada di bawah usia 50 dan seorang perokok, Anda mungkin lebih dari delapan kali berisiko menderita serangan jantung, dibandingkan dengan non-perokok atau orang-orang yang berhenti merokok.
Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perokok dari semua kelompok usia cenderung lebih dari tiga kali berisiko memiliki STEMI atau potensi terkena serangan jantung dibandingkan dari ex perokok dan non-perokok gabungan.
Namun risiko tertinggi adalah pada mereka dengan usia di bawah-50 tahunan yang hampir 8,5 kali lebih mungkin terkena serangan jantung daripada mereka yang memutuskan untuk berhenti merokok.
Menurut peneliti, risiko ini, makin tinggi dengan makin tuanya usia seseorang.
Sebuah infark miokard STEMI, atau ST-segmen elevasi, mengacu pada pola yang khas terlihat pada elektrokardiogram (EKG), yang menunjukkan bahwa sebagian besar otot jantung sedang sekarat.
Dalam studi tersebut, perokok akan terkena risiko serangan jantung 10-11 tahun lebih muda dari mantan atau non-perokok, dan juga lebih berisiko tiga kali terkena penyakit jantung koroner
Mereka juga tiga kali cenderung memiliki penyakit pembuluh darah perifer - suatu kondisi di mana lemak di pembuluh darah membesar, yang bisa membatasi suplai darah ke kaki.
"Semua perokok harus didorong ke terapi berhenti merokok untuk mengurangi risiko STEMI akut, dengan fokus pada perokok termuda yang peningkatan risiko sering tidak diakui," kata Ever D Grech dari Rumah Sakit Umum Northern di Inggris.
Untuk studi yang dipublikasikan secara online dalam jurnal jantung, tim melakukan survei pada 1.727 orang dewasa di antaranya hampir setengah (48,5 persen) adalah perokok seperempat (lebih dari 27 persen) mantan perokok, dan seperempat ( lebih dari 24 persen) non-perokok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
