Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai target jumlah wisatawan mancanegara yang dipasang pemerintah belum sebanding dengan kesiapan dari sumber daya yang ada saat ini.
Ekonom CORE Mohammad Faisal menilai pemerintah perlu segera melakukan transformasi fundamental dengan cepat agar target kunjungan wisman dapat tercapai pada 2019 mendatang.
“Peran badan independen [pihak swasta] yang menjalankan pariwisata dengan kacamata bisnis harus diperkuat. Hal itu telah dilakukan negara-negara tetangga di Asean,” kata dia saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (5/2/2017) malam.
Faisal menilai badan independen tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip bisnis dalam upaya menggenjot kunjungan wisatawan khususnya dalam hal promosi. Menurutnya, jika yang dikejar hanya penambahan secara kuantitas tetapi tidak diiringi peningkatan kualitas maka target tersebut akan sulit tercapai.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik mencatatkan tren kenaikan kunjungan wisman ke Tanah Air. Pada periode Januari—November 2016 jumlah kunjungan ke Indonesia mencapai 10,41 juta kunjungan atau naik 10,46% secara y.o.y yang berjumlah 9,42 juta kunjungan.
BPS menunda pengumungan total kunjungan wisman 2016 yang seharusnya rutin dilakukan setiap awal bulan. Hal itu akibat adanya perubahan metode penghitungan yang digunakan BPS sehingga pengumuman data tersebut diundur pada pertengahan bulan ini.