Ilustrasi
Health

Perokok Remaja Meningkat, Ini Antisipasi Kemenkes

Thomas Mola
Selasa, 16 Mei 2017 - 22:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan terus mendorong peningkatan kawasan tanpa rokok (KTR) melalui konsistensi kebijakan di kabupaten/kota. Pasalnya, Indonesia dihantui jumlah perokok remaja yang terus meningkat.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan sinergi lintas sektoral sangat dibutuhkan untuk mengampanyekan tidak merokok bagi anak-anak. Menurutnya, dampak buruk yang ditimbulkan oleh rokok tidak hanya merugikan sektor kesehatan, tetapi mengakar pada pembangunan nasional secara keseluruhan.

"Kita ingin bangsa kita menjadi kuat, yang bisa bersaing dengan negara lain. Ini  dimulai dari anak-anak kita," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/5/2017).

Adapun, Kementerian Kesehatan baru-baru ini bersinergi dengan Tobacco Control Support Center (TCSC) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyelenggarakan The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) dengan harapan menghasilkan solusi bagi masalah yang ditimbulkan akibat merokok.

Nila menjelasankan lebih dari 36% penduduk Indonesia dikategorikan sebagai perokok saat ini. Di antara remaja usia 13--15 tahun, terdapat 20% perokok, yang 41% di antaranya adalah remaja laki-laki dan 3,5% remaja perempuan. Ada yang mulai merokok dengan usia yang bahkan sangat dini, yakni 5--9 tahun.

"Ini merupakan suatu hal yang patut kita perhatikan karena keterkaitannya dengan kesehatan untuk selanjutnya," imbuhnya.

Dia menuturkan dengan bonus demografi pada 2030, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia yang sehat. Bonus demografi menurutnya harus menjadi kekuatan Indonesia dengan SDM yang berkualitas.

"Kalau ini yang tidak kita jaga, bukan bonus yang kita dapatkan justru disaster yang kita dapatkan. Peluang ini hanya sekali di dalam suatu negara. Jadi saya kira ini perlu diperhatikan bahwa kita betul-betul menginginkan SDM yang berkualitas agar negara kita menjadi negara yang tentu maju dan kuat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro