Bisnis.com, CANNES - “Ketika mereka mendengar suara wanita kami, mereka gemetar ketakutan,” kata pahlawan wanita di film “Girls of the Sun”. Film yang masuk dalam nominasi Palme d’Or, mengisahkan perang kaum perempuan di Festival Film Cannes 2018 yang tengah dilanda isu mengenai hak perempuan di industri film dunia.
Film ini diangkat dari kisah nyata para perempuan Irak yang mengangkat senjata melawan negara Islam fanatik setelah melarikan diri dari perbudakan. Satu batalyon perempuan memimpin serangan, sementara para tentara laki-laki menunggu serangan udara AS.
Alasan perempuan Irak diberdayakan sebagai tentara adalah karena musuh takut apabila mereka gugur dalam perang melawan perempuan, mereka tidak akan pergi ke surga sebagai seorang martir.
Naskah film “Girls of Sun” ditulis oleh sutradara Prancis Eva Husson berkisah tentang seorang reporter bernama Mathilde (Emmanuelle Bercot) yang disematkan oleh pejuang perempuan Irak bernama Bahar, yang perankan oleh aktris film "Pirates of the Caribbean", Golshifteh Farahani.
Penayangan “Girls of Sun” di Cannes disambut tepuk tangan meriah pada Sabtu malam (12/5/2018), tepat setelah penampilan aktris, sutradara dan produser Cate Blanchett di karpet merah yang membela hak-hak perempuan.
Sang sutradara, Husson, mengatakan bahwa film "Girls of the Sun" yang berkisah tentang perjuangan perempuan, kemungkinan besar menjadi film paling relevan dalam gerakan #MeToo yang menghebohkan indiustri film dunia beberapa waktu terakhir.
"Kita berbicara tentang perlunya representasi perempuan di industri film, representasi bahwa kita sebagai perempuan wajib untuk menceritakan kisah-kisah kita sendiri," tutur Husson seperti dikutip dari Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
