Taylor Swift/Reuters
Entertainment

Dulu Dukung Partai Republik, Kini Taylor Swift Dukung Demokrat

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Selasa, 9 Oktober 2018 - 14:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyanyi asal Amerika Serikat, Taylor Swift mengajak remaja Tennesse untuk memilih Partai Demokrat setelah dua tahun lalu mendukung Partai Republik.

Dikutip dari Variety.com pada Selasa (9/10/2018), setelah sekian lama bungkam pasca-mengajak follower Instagram untuk memilih perwakilan Partai Republik untuk Tennesse pada November lalu, kini Taylor Swift membuka suara keberpihakan politiknya melalui Instagram.

Taylor mengakui bahwa dua tahun berlalu hal itu telah mengubah dia.

"Saya selalu ingin bisa memilih kandidat yang mau melindungi dan berjuang untuk hak asasi manusia. Saya percaya kita semua layak mendapatkan itu di negeri ini," ujar Taylor.

Taylor menegaskan dia percaya pada wakil rakyat yang mau memperjuangkan hak-hak kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Dia juga menegaskan ikut melawan bentuk diskriminasi apapun terhadap orientasi seksual dan gender.

"Saya percaya sistem rasisme ini masih ada di negara ini yang melihat orang kulit berwarna itu lebih rendah," tuturnya.

Taylor menegaskan tidak memberi suara politik untuk seseorang yang tidak mau memberikan kebaikan bagi seluruh elemen masyarakat Amerika Serikat.

Ketika Swift mendorong fansnya di Tennesse untuk mendukung Marsha Blackburn, Taylor mengaku karena mendukung lebih banyak perempuan masuk dalam dunia kerja. Namun dia tak bisa memilih Blackburn lagi karena rekam jejak politiknya pernah menolak LGBT. Menurut Taylor, hal itu bukanlah bagian dan nilai-nilai masyarakat Tennessee.

"Saya akan memih untuk Phil Bredesen for Senate dan Jim Cooper untuk senat," kata Taylor melalui akun instagramnya. Baik Bredesen dan Cooper keduanya adalah anggota Demokrat.

"Tolong, tolong, ajari dirimu melihat kandidat-kandidat yang mencalonkan diri di daerahmu. Pilih yang paling cocok dengan nilai-nilai kehidupan. Kita mungkin tidak akan pernah bisa pilih kandidat yang 100% setuju dengan isu ini. Namun setidaknya kita tetap bisa memilih," sambung Taylor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro