Ilustrasi kanker/Istimewa
Health

Angka Kasus Kanker Dunia Terus Meningkat

Denis Riantiza Meilanova
Jumat, 1 Februari 2019 - 00:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Soehartati Gondhowiardjo mengatakan, angka kasus kanker di dunia semakin meningkat.

Bahkan diprediksi pada 2040, satu orang akan terdiagnosa kanker tiap 1 detik dan orang meninggal karena kanker tiap detiknya.

"Memang baru 2040, tapi sekarang berjalan ke arah itu. Oleh karena itu, dikatakan tiap 1 dari 5 pria dan 1 dari 6 wanita akan terdiagnosa kanker sebelum umur 75 tahun. Jadi memang sulit bagi kita, angka harapan hidup memanjang tapi kemungkinan kena kanker juga meningkat," ujar Soehartati di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Dia berujar, keadaan tersebut 75% akan terjadi di negara-negara kurang berkembang dan berkembang.

Menurut Data Globocan, Indonesia sendiri menempati peringkat ke-8 kejadian kanker terbanyak di Asia Tenggara (136.2/100.000 penduduk) dan berada di urutan ke-23 di Asia.

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki – laki adalah kanker paru, yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara, yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.

Diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk pada 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada 2018.

Oleh karena itu, kata Soehartati, untuk pencegahan dan pengendalian kanker perlu adanya upaya masif yang dilakukan oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

Ini sejalan dengan semangat tema peringatan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari. Tahun ini tema yang diangkat adalah “saya adalah dan saya akan” (I Am and I Will).

Tema ini bermakna untuk mengajak semua pihak terkait menjalankan perannya masing – masing dalam mengurangi beban akibat penyakit kanker.

Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya.

Antara lain deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim.

“Selain upaya diatas, Kementerian Kesehatan juga mengembangkan program penemuan dini kanker pada anak, pelayanan paliatif kanker, deteksi dini faktor risiko kanker paru, dan sistem registrasi kanker nasional,” kata Anung pada acara temu media di Kantor Kemenkes, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Adapun rangkaian kegiatan Hari Kanker Sedunia 2019 dilaksanakan mulai dari pusat hingga daerah melalui surat edaran kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Umum agar berpartisipasi aktif dalam peringatan HKS 2019 dan mengkampanyekan “Saya adalah dan saya akan” (I Am and I Will).

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Kanker Sedunia 2019 di pusat dilaksanakan dengan melibatkan Komite Penanggulangan Kanker Nasional dan organisasi penyintas kanker yang meliputi kegiatan: Media Briefing Hari Kanker Sedunia 2019, deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim, serta penyebaran media komunikasi dan infomasi kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro