Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara/beritajakarta
Health

Kemenkes Targetkan Implementasi PISPK di Seluruh Puskesmas Pada 2019

Fitri Sartina Dewi
Senin, 11 Februari 2019 - 21:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan strategi mendatangi langsung ke rumah masyarakat untuk melakukan pendataan penyakit sekaligus pemeriksaan kesehatan atau Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).

Ditektur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo mengatakan capaian implementasi PISPK pada 2018 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2017.

Pada 2017 terdapat 2.926 puskesmas di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi yang telah melaksanan PISPK.

“Pada 2018 implementasi PISPK mengalami peningkatan seiring dengan penambahan jumlah lokus puskesmas yang melaksanakan yaitu 6.205 Puskesmas dengan total lebih dari 25 juta keluarga,” kata Bambang dalam siaran pers, Senin (11/2/2019).

 Sejumlah provinsi yang implementasi PISPK-nya tinggi yakni Sulawesi Barat (74,55%) dari yang sebelumnya (5,24%) pada tahun 2017, diikuti Bengkulu sebesar 73,20% yang sebelumnya 12,34% tahun 2017, dan Riau 70,19% dari yang sebelumnya 17,09% pada 2017.

 Peningkatan itu dinilai Bambang telah menunjukkan bahwa setiap tahun proses implementasi PISPK semakin baik. Hasil dari pelaksanaan PISPK tahun sebelumnya bisa menjadi acuan untuk implementasi PISPK tahun berikutnya.

“Tahun 2019, implementasi PISPK ditargetkan dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia (9.993 Puskesmas),” ujar Bambang.

Namun, pelaksanaan PISPK masih banyak tantangan dan kendala yang perlu diselesaikan tertutama dalam rangka mencapai cakupan pelayanan kesehatan semesta.

Bambang menuturkan masalah yang seringkali dialami adalah sulitnya pelaporan karena kendala jaringan, terutama di daerah terpencil. Bambang mengimbau untuk pelaporan bisa menggunakan aplikasi offline terlebih dahulu, dan ketika ada sinyal baru pelaporan bisa dilakukan secara online.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes Didik Budijanto mengatakan kendala lebih banyak berkaitan dengan masalah pelaporan dan jaringan.

“Untuk aplikasi yang terkendala jaringan bisa memanfaatkan aplikasi offline. Ketika ada sinyal bisa disinkronisasi berbasis web,” tambah Bambang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro