Ilustrasi/Webmd
Health

Mengembalikan Kebiasaan Sarapan pada Anak dan Keluarga

Reni Lestari
Kamis, 7 Maret 2019 - 07:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Rutinitas dan pekerjaan yang menumpuk seringkali banyak memberi tekanan dan tuntutan, salah satunya berkurangnya kebersamaan di meja makan di pagi hari.

Padahal, makan pagi atau sarapan sangat penting untuk memulai aktivitas, terlebih bagi anak dan remaja yang tengah dalam masa pertumbuhan. Bagi orang dewasa, sarapan akan mengawali konsentrasi dan energi yang prima dalam pekerjaan.

Sedangkan kehilangan kebiasaan sarapan bersama keluarga akan mengurangi kualitas hidup dan prestasi masing-masing anggota keluarga. Banyak penelitian membuktikan bahwa anak yang memiliki kebiasaan sarapan cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih baik dibanding temannya yang selalu melewatkan makan pagi.

Pada keluarga yang sangat sibuk, yakni kedua orang tuanya bekerja dan seringkali melewatkan sarapan, anak-anaknya cenderung akan memiliki kebiasaan yang sama. Perlu upaya dan kesadaran untuk mengembalikan kebiasaan sarapan, khususnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan prestasi seluruh anggota keluarga.

Ibu rumah tangga sekaligus dokter spesialis gizi klinik Raissa E Djuanda mengatakan, untuk mengembalikan kebiasaan sarapan pada anak, perlu teladan dari orang tua.

"Yang paling penting itu, anak pasti meniru orang tuanya. Jadi orang tuanya harus kasih contoh dan membiasakan diri sarapan sekeluarga itu sangat penting," kata Raissa.

Selanjutnya, jika memang sulit meluangkan waktu untuk makan pagi bersama di meja makan, orang tua bisa menyiasati dengan membekali anak dengan makanan bergizi seimbang. Dengan bekal tersebut, anak bisa makan di kendaraan menuju sekolah atau saat tiba di kelas sembari menunggu bel tanda pelajaran dimulai berbunyi.

Menu sarapan take away ini pun bisa dikreasikan dengan makanan yang praktis, misalnya potongan buah segar ditambah dengan susu.

"Kalau tidak sempat makan di rumah mungkin bisa makan di kendaraan, atau saat menunggu bel sekolah. Pokoknya jangan ada yang namanya lupa sarapan," ujarnya.

Lantas mengapa sarapan sangat penting?

Penelitian yang dilakukan konsultan nutrisi dan metabolik, I Gusti Lanang Sidiartha membuktikan bahwa 51,7% anak yang memiliki kebiasaan sarapan, nilai rata-rata rapornya 4 kali lebih tinggi dibandingkan 48,3% anak yang tidak memiliki kebiasaan sarapan. Selain itu, di seluruh pelajaran, nilai rata-rata anak berkebiasaan sarapan selalu memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan temannya yang tidak sarapan.

"Kalau lapar kita kerja apa pun pasti tidak nyaman, tidak konsentrasi. Karena sarapan itu menambah konsentrasi, daya serap, kemudian menyediakan glukosa untuk otak, sehingga refleknya bagus dan cepat menjawab," jelas Lanang.

Tak hanya berkaitan dengan nutrisi dan pengaruhnya pada prestasi, sarapan bersama keluarga juga memiliki dampak yang positif terhadap ikatan emosional dan psikologis antara anak dan orang tua mereka. Kebersamaan sarapan bersama merupakan salah satu kesempatan bagi orangtua untuk mengajarkan anak-anak tentang sopan santun di meja makan. Jika anak-anak tumbuh tanpa tata krama di meja makan, kemungkinan akan banyak masalah terjadi di masa depan.

Selain itu, sebuah penelitian tahun 2005 di Universitas Columbia menyatakan bahwa anak yang terbiasa makan bersama keluarga setidaknya lima kali seminggu lebih mungkin mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah. Anak-anak ini juga cenderung memiliki sikap yang lebih positif tentang masa depan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro