Bisnis.com, JAKARTA--Bagi penyanyi yang besar namanya melalui kelompok Nidji, Giring Ganesha, ada dua hal penting yang dapat menyatukan masyarakat yakni olahraga dan musik.
Itulah sebabnya, sekalipun dia tidak lagi terlibat dalam aktivitas band, dia masih terus memantau perkembangan musik. “Industri musik zaman sekarang sudah sangat lebih baik, pembajakan sudah tidak ada karena orang bisa mendengar lagu secara legal dengan mudah,” katanya.
Menurutnya, ketika pendengar musik mendengarkan musik melalui platform resmi, royalti secara otomatis akan masuk ke artis. “Seperti misalnya saya tiba-tiba mendapat transferan, awalnya bingung ini apa, eh ternyata royalti, lumayan banget kan kalau reguler,” ujarnya.
Giring mengatakan sejauh ini regulasi pemberian royalti atas kerjasama dengan platform digital sudah cukup baik. “Setiap satu kali didengar, artis dapat duit. Oleh karena itu makin banyak penggunanya, musisi juga makin diuntungkan,” katanya lagi. Hal ini menurutnya perlu dikampanyekan lebih oleh pemerintah dan pelaku industri musik.
Walau pada awalnya digitalisasi musik masih memerlukan penyesuaian, Giring menilai sekarang ini musisi maupun penikmat musik sudah mulai fasih. Hal ini terbukti dengan tingginya penggunaan platform audio streaming digital secara global.
Kehadiran platform digital juga memotivasi musisi untuk merajai chart-chart musik digital. Keuntungan lain bagi penikmat musik adalah dapat mendengarkan lagu secara legal dengan harga yang relatif murah tanpa batasan waktu.
Soal perbandingan musik digital dengan musik fisik, Giring merasakan perbedaan yang cukup mencolok baik dari segi pendengar maupun jumlah profit yang dihasilkan. “Pencinta rilisan fisik sudah punya marketnya sendiri, mereka mengoleksi untuk kepuasaan sendiri,” katanya.
Industri hiburan juga turut mempengaruhi perkembangan industri musik Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya panggung-panggung hiburan besar yang berlangsung di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
