NCIG International memutuskan untuk berinvestasi di Indonesia melihat potensi pasar rokok elektrik yang besar. /FOTO REUTERS
Health

India Ikut Larang Rokok Elektrik

Syaiful Millah
Rabu, 25 September 2019 - 06:44
Bagikan

Kabar24.com, JAKARTA – India melarang penjualan rokok elektrik di negaranya karena peningkatan masalah kesehatan yang juga digaungkan secara global oleh beberapa negara lain. Negara itu juga memperingatkan anak muda adanya bahaya yang bisa ditimbulkan dari produk tersebut.

Larangan tersebut berpotensi memotong pasar besar para pemain rokok elektrik atau yang dikenal dengan vape, di tengah penurunan jumlah perokok konvensional di dunia. Hal ini bisa menghancurkan rencana ekspansi perusahaan seperti Juul Labs dan Philip Morris Internasional ke India.

“Produk-produk baru ini hadir dengan penampilan yang menarik dan berbagai rasa. Penggunaannya juga telah meningkat secara eksponensial dan memperoleh proporsi epidemi, terutama di kalangan anak muda dan anak-anak,” kata Kementerian Kesehatan India, seperti dikutip Reuters.

Larangan itu mencakup proses produksi, impor, dan iklan perangkat di India. Selain itu, larangan yang dikenakan melalui perintah ekskutif ini juga melingkupi hikungan penjara hingga 3 tahun bagi pelanggar. Akan tetapi, belum jelas apakah penggunaan produk tersebut juga dilarang atau tidak.

India memiliki 106 juta perokok dewasa, nomor dua terbesar di dunia setelah China, menjadikannya pasar yang menguntungkan bagi perusahaan yang membuat produk vape. Tak ayal, perusahaan seperti Juul Labs dan Philip telah berencana melebarkan sayapnya ke negeri Bollywood ini.

Akan tetapi, isu kesehatan yang menyertai penggunaan rokok elektrik ini mulai mencuat dengan banyaknya korban berjatuhan dan telah menyita perhatian publik luas.

Amerika Serikat, pada pekan lalu mengumumkan rencana untuk menghapus rokok jenis ini dari toko-toko di negaranya. Mereka memperingatkan bahwa rasa manis yang ada telah membuat jutaan anak menjadi kecanduan nikotin.

Adapun, lebih dari 900.000 orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit terkait tembakau di India.

Sementara itu, Asosiasi Vapers India menyerang keputusan pemerintah dengan mengatakan langkah tersebut bakal menghilangkan solusi bagi jutaan pecandu rokok untuk mengurangi kebiasaan buruknya menghisap tembakau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro