Aplikasi Tik Tok di Play Store
Fashion

Manfaatkan Platform Video Untuk Konten Positif dan Menghibur

Tika Anggreni Purba
Senin, 7 Oktober 2019 - 10:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—“Entah apa yang merasukimu..”, sepenggal lirik dari lagu Salah Apa Aku yang dipopulerkan oleh Ilir 7 ini menjadi viral beberapa waktu belakangan. Lagu ini juga makin viral karena digunakan banyak orang dalam platform video singkat yakni Tik Tok.

Kehadiran Tik Tok masih belum lama di Indonesia, maupun secara global. Tahun ini Tik Tok masih berusia 2 tahun sejak hadir di Indonesia pada 2017. Aplikasi Tik Tok menjadi sangat populer ditandai dengan peringkat satu di App Store Indonesia. Secara global, Tik Tok telah diunduh oleh 1 miliar orang. Hal ini menunjukkan pertumbuhan Tik Tok sangat pesat sebagai pendatang baru.

Orang Indonesia juga tampaknya sangat menyenangi Tik Tok khususnya untuk merangkai momen dalam video 15 detik. Berbagai fitur Tik Tok untuk berkreasi menjadi penarik utama dalam platform ini.

Head of public policy Tik Tok Indonesia Donny Eryastha mengatakan bahwa Tik Tok sudah menjadi fenomena di berbagai kalangan dan bidang selama 2 tahun kiprahnya di Indonesia. Menurutnya, antusiasme tinggi pengguna Tik Tok ini dapat terjadi karena keunikannya yang menyajikan fitur video singkat maksimal 15 detik.

 “Kami fokus pada video singkat 15 detik karena berdasarkan riset, attention span seseorang dakam menonton video makin pendek,” ujar Donny. Selain itu, dia menilai bahwa Tik Tok juga sangat populer karena dukungan teknologi artificial intelligence yang dapat mempersonalisasi penggunanya, juga karena Tik Tok didukung oleh fitur-fitur yang dapat membebaskan penggunanya untuk berekspresi. Tidak heran kalau komunitas offline dan online Tik Tok cepat terbentuk.

“Tik Tok tidak membatasi penggunanya untuk menunjukkan dirinya sendiri apa adanya, sehingga semua pengguna bebas mengungkapkan ekspresinya,” ujarnya lagi.
Tik Tok saat ini menyasar pangsa pasar anak muda. Walau begitu, Donny menekankan bahwa kerja sama dengan pihak lain juga dilakukan, dengan pemerintah misalnya. Tik Tok kini menjadi mitra resmi Kementerian Pariwisata RI dalam mempromosikan destinasi wisata Tanah air. Beberapa waktu lalu, Tik Tok juga bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam promosi kampanye Ekspresi Merdeka.

Berdasarkan catatan Bisnis, induk perusahaan Tik Tok yakni Bytedance merupakan salah satu perusahaan dengan valuasi tinggi di dunia. Per Oktober 2018, valuasi Bytedance mencapai US$75 miliar dari investor besar SoftBank Group Corp, KKR & Co. dan General Atlantic. Sementara per Juni 2019, Bytedance meraih keuntungan mencapai 50-60 miliar renminbi atau setara Rp98-118 triliun. Bytedance yakin akan meraih keuntungan hingga akhir semester II tahun ini.

Prestasi ini sekaligus membawa Bytedance menyalip Uber Technologies Inc. sebagai startup paling bernilai di dunia. Lini bisnis Bytedance berupa aplikasi termasuk layanan berita Toutiao dan platform video pendek Tik Tok yang sangat populer di China dan secara global.

Donny menjelaskan bahwa Tik Tok mengikuti regulasi yang berlaku terkait aplikasi sekaligus juga melakukan moderasi dalam video-video yang diunggah di Tik Tok. “Untuk konten yang tidak sesuai dengan standar, video tidak akan dapat diunggah,” ujarnya.

Donny memastikan bahwa konten-konten dalam Tik Tok berbasis kreativitas yang menghibur penggunanya, baik sebagai pembuat video maupun sebagai penonton.
Langka konten positif

Direktorat Pengendalian Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI 2018 menyatakan bahwa terdapat 8.903 laporan konten negatif dari masyarakat yang bersumber dari media sosial yakni Facebook dan Instagram.
Jika dibandingkan dengan 2017, jumlah pelaporan konten yang bersumber dari Facebook dan Instagram meningkat sebanyak 398,88% dari jumlah sebelumnya yakni 2.232 laporan. 

Kemenkominfo melaporkan bahwa dua tahun terakhir hanya ditemukan sebanyak 250.000 konten positif berisikan edukasi yang tersebar di dunia maya. Sementara itu di waktu yang sama pemerintah melalui Kemenkominfo telah menemukan dan menutup sebanyak 800.000 portal yang berisikan konten negatif.

Konten yang didefinisikan sebagai konten negatif menurut Kemenkominfo adalah konten yang berisikan pornografi, pelecehan, perjudian, pemerasan, penipuan, kekerasan, pencemaran nama baik, provokasi SARA, hoaks, terorisme, dan radikalisme serta perundungan.
Tingginya paparan konten negatif di dunia maya dinilai dapat berdampak tidak baik bagi masyarakat. Selain platform menghibur dan kreatif seperti Tik Tok, baru-baru ini MinutesVideos melebarkan sayap ke Indonesia.

MinuteVideos merupakan platform yang memproduksi dan menyebarkan konten – konten positif terkait isu sosial, lingkungan, dan kesehatan di dunia.
Kehadiran platform ini merupakan upaya untuk menanggulangi krisis konten positif dan edukatif di dunia maya Indonesia.

Marc Schwyn, pendiri dan Co CEO dari MinuteVideos International mengatakan dengan meningkatnya penetrasi internet dan pengguna media sosial di Indonesia membuat aktivitas edukasi juga dapat dilakukan melalui berbagai platform.

“Untuk itu kami hadir untuk menyediakan lebih banyak konten positif di dunia maya untuk meningkatkan pengetahuan, kepekaan, dan kepedulian masyarakat Indonesia mengenai isu sosial, lingkungan, dan kesehatan yang terjadi, melalui platform yang kami miliki,” ujarnya.

Julia Margareth, Country Director  MinuteVideos Indonesia, mengatakan bahwa MinuteVideos ingin menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk perubahan yang lebih baik dengan menghadirkan konten edukasi yang positif dan inspiratif.

MinuteVideos berupaya mengembangkan kebiasaan baik dalam menggunakan media sosial dan turut menjaga serta melaporkan konten-konten negatif yang tersebar di dunia maya Indonesia.

Beberapa tema konten positif yang akan diangkat oleh MinuteVideos Indonesia antara lain adalah peristiwa sejarah, tokoh nasional, tokoh inspiratif, isu kebersihan, lalu lintas, kesehatan, kelestarian alam, dan budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro