Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) bersama Dirjen Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo (kanan) menekan tombol melalui gawai saat meluncurkan aplikasi Sehat Pedia dalam pembukaan Parade Inovasi Digital Bidang Kesehatan Tahun 2019 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (13/11/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Health

Contoh Kecurangan Praktik BPJS Kesehatan

Newswire
Sabtu, 30 November 2019 - 11:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumpulkan berbagai kepala dinas kesehatan dari seluruh daerah untuk menyelesaikan masalah dugaan fraud atau kecurangan dalam penyalahgunaan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menkes Terawan di Jakarta, Jumat (29/11/2019) malam, menyatakan salah satu hal yang disoroti adalah layanan persalinan melalui operasi sectio caesarea yang banyak terjadi di seluruh daerah dan diduga tidak sesuai ketentuan.

"Wong sectio caesarea saja perbandingannya dengan normal itu 45 persen, harusnya menurut WHO 20 persen. Harus benar-benar mana disectio caesaria, mana yang tidak, supaya tidak ada pembengkakan biaya, kalau terjadi berlebihan tindakannya, ya, bangkrut," kata menkes.

Dia menyatakan tindakan dokter kepada pasien yang dilakukan secara berlebihan membuat pembengkakan dalam biaya klaim BPJS Kesehatan kepada rumah sakit.

Terawan menegaskan bahwa layanan yang diberikan dalam program JKN adalah layanan kesehatan dasar dengan dana yang terbatas. Namun, nyatanya di lapangan kerap dilakukan dengan tindakan yang berlebihan, sehingga membuat pembiayaan juga jadi berlebih.

"Ini namanya limited budgeting, kok diperlakukan unlimited medical service, jelas akan jadi pengaruh yang besar. Kita mengacu pada pasal 19 UU Nomor 40 Tahun 2004, di situ bunyinya adalah pelayanan kesehatan dasar, kalau dibikin unlimited medical services pasti akan menjadi kolaps," kata Terawan.

Selain itu, menkes juga meminta kepada kepala dinas kesehatan untuk menguatkan upaya promotif dan preventif di puskesmas dalam program pencegahan penyakit.

Sebelumnya, Terawan menyinggung praktik dokter yang berlebihan dalam penanganan persalinan, tindakan penyakit jantung, dan tindakan terhadap penyakit kanker.

Terawan memahami tidak sedikit dokter yang melakukan tindakan tidak secara optimal.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro