Poster film Milea: Suara dari Dilan - Dok. Max Pictures
Entertainment

Mengukur Prospek Sekuel Dilan Ketiga, Milea: Suara dari Dilan

Ria Theresia Situmorang
Sabtu, 14 Desember 2019 - 10:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – “Mudah-mudahan film ini tujuh juta (penonton),” ujar produser ketiga sekuel film Dilan, Ody Mulya Hidayat saat berbicara di press conference peluncuran trailer dan poster film Milea: Suara dari Dilan.
 
Suasana menjadi riuh saat rumah produksi Max Pictures yang bekerjasama dengan Falcon Pictures menggelar acara perilisan poster dan trailer pertama kalinya pada Senin (9/12/2019) sore di Epicentrum Walk XXI, Jakarta Selatan, bersama dengan penggemar sekuel Dilan.
 
Film yang diduga akan menjadi penutup dari kisah cinta Dilan dan Milea ini, mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari pencinta film tanah air karena dua sekuel sebelumnya berhasil mengaduk-aduk perasaan penonton.
 
Hingga Sabtu (14/12/2019), trailer ini sudah mampu menarik 5,4 juta penonton dan menjadi video trending nomor satu Youtube Indonesia, dengan dominasi komentar warganet yang mengatakan tidak sabar menunggu perilisan film ini.
 
Pertanyaannya, bagaimana dengan performa film ini dilihat dari kuantitas jumlah penonton lewat perilisan film Milea: Suara dari Dilan, tahun depan? Apakah bisa mencetak rekor baru keuntungan bagi rumah produksi?

Mengukur Prospek Sekuel Dilan Ketiga, Milea: Suara dari Dilan

 Press Conference rilis poster dan trailer Milea: Suara dari Dilan - Bisnis.com/Ria Theresia Situmorang

Target yang terlalu tinggi
 
“Target kita memang 1.500 layar,” ujar Ody Mulya.
 
“(Biaya produksi) di angka Rp10 miliar lebih untuk satu film saja. Karena pernak perniknya mahal,” sambungnya lagi.
 
Ody bercerita, awalnya, pasar penonton film Dilan yang diangkat dari novel best seller karya Pidi Baiq ini memang adalah remaja. Karena mengangkat tema roman picisan anak SMA di era 90-an, produser Max Pictures tersebut mengatakan dirinya sempat dikucilkan karena genre yang ia bawakan.
 
“Tapi, menurut saya ini film cerdas bukan sekedar drama biasa, makanya saya ambil. Kalau untuk market sebenarnya awalnya 75 persen kita bidik remaja. Tapi ternyata ibu-ibu, bapak-bapak juga suka. Jadi memang yang tumbuh di era tahun 1990-an diwakili dengan film ini,” ujar Ody.
 
Meskipun tidak pesimis dengan target yang dibuat Max Pictures, pengamat film Ichsan, dari channel youtube review film ‘mau nonton’, mengatakan angka 7 juta penonton kemungkinan akan sangat sulit diperoleh oleh sekuel ketiga film ini.
 
“Amin. Saya sih mendukung sekali film Indonesia ditonton juta-jutaan penonton. Tapi menurut saya, melampaui Warkop DKI itu susah banget, lho,” ujar Ichsan, saat berbicara dengan Bisnis.com di Epicentrum Walk XXI, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/12/2019).
 
Menurutnya, melampaui pencapaian rekor jumlah penonton Warkop DKI di angka 6,8 juta penonton pada tahun 2016, akan sulit bagi sekuel ketiga film Dilan, karena konsepnya yang tidak lagi segar seperti dulu.
 
Meski pendahulunya, film Dilan 1990 pada tahun 2018 pernah menyentuh angka 6,3 juta penonton dan dinobatkan sebagai film kedua terlaris sepanjang masa, tapi menurut Ichsan, bahkan untuk menyamai pencapaiannya untuk film ketiga ini pun akan sangat sulit.
 
“Penonton sudah pernah merasakan hal yang sama seperti itu di bioskop pada tahun 2018. Hype-nya masih ada, tapi tidak seperti dulu lagi,” tambah Ichsan.

Mengukur Prospek Sekuel Dilan Ketiga, Milea: Suara dari Dilan

 Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan di lokasi syuting Dilan - Dok. Max Pictures

Film Terlaris 2020?
 
Selama dua tahun berturut-turut, film Dilan 1990 dan Dilan 1991 mencetak angka fantastis dari jumlah penonton.
 
Dilan 1990 berhasil menjadi film terlaris pada tahun 2018 dengan 6.315.664 juta penonton dengan pendapatan kotor mencapai Rp221 miliar, dan Dilan 1991 menjadi film terlaris tahun 2019 dengan perolehan jumlah penonton yakni 5.253.411 atau penghasilan kotor hingga Rp183 miliar, dikutip dari filmindonesia.or.id, jika diasumsikan keuntungan satu tiket bioskop mencapai Rp35.000.
 
Ody menyebut dirinya optimis film ketiga ini mampu menjadi film terlaris lagi sama seperti dua sekuel terdahulunya. Meski latar belakang film ini sendiri berlokasi di Bandung dengan pasar penonton yang sangat besar, Ody menyebut angka penonton juga sangat tinggi di beberapa daerah.
 
“Sebenarnya fans-nya (sekuel film Dilan) ada dimana-mana, saya percaya. (Penonton) Makassar pun kuat, saya juga heran. Makassar, Surabaya, Jawa Tengah pun masih oke. Jadi menurut saya market-nya merata, masih aman. Merata dan semua suka,” jelas Ody.

Sementara, Ichsan menyebut sangat sulit untuk memprediksi sekuel ketiganya ini mampu mengikuti jejak dua film sebelumnya sebagai film terlaris pada tahun perilisannya, mengingat belum banyak informasi mengenai film apa yang akan rilis pada tahun 2020.
 
“Belum bisa bilang. Ada Virgo, Sri asih dan Godam tahun depan. Kalau superhero di Indonesia masih sedikit penonton. Gundala pun akhirnya begitu terseok-seok. KKN Desa Penari itu tergantung hasil akhirnya,” ujar Ichsan.
 
Menurut Ichsan, jika diakumulasi dengan jumlah layar yang tersedia saat ini dan keterjangkauan masyarakat yang bisa menonton di bioskop, angka 7 juta penonton adalah jumlah yang paling maksimal dari penonton film Indonesia.
 
“Saya nggak bisa bilang ini akan tertinggi 2020 apa nggak, karena saya belum tahu akan ada apa aja 2020. Tapi kans untuk masuk 10 besar sih, ada,” lanjut Ichsan.

Mengukur Prospek Sekuel Dilan Ketiga, Milea: Suara dari Dilan

 Ody Mulya Hidayat saat peluncuran rilis poster dan trailer film Milea: Suara dari Dilan - Bisnis.com/Ria Theresia Situmorang

Strategi promosi

Setelah rilis pada 28 Februari pada tahun ini, pada tahun 2020, Milea: Suara dari Dilan kembali akan rilis berdekatan dengan hari Valentine yakni 13 Februari.
 
“Saya dengan mas Fajar (sutradara sekuel film Dilan) dengan tim memang hampir setiap tahun menentukan awal tahun itu harinya Dilan. Kita coba stay disana antara Januari dan Februari,” ungkap Ody.
 
Setelah pada tahun ini menggelar hari Dilan tepat tanggal 24 Februari lalu, yang dirayakan dengan pemutaran perdana di Bandung dengan tiket bioskop hanya Rp10.000, Ody berjanji akan memberikan kejutan lagi pada saat perilisannya nanti.
 
Lebih lanjut, menurut Ichsan, salah satu strategi promosi yang seharusnya cepat dilakukan rumah produksi film ini adalah gimmick melalui media sosial. Ia bahkan tidak mempersoalkan semakin sedikitnya sponsor yang akan mendukung film ini dibanding film sebelumnya.
 
“Sponsor lebih sedikit lebih bagus, supaya bersih filmnya. Saya tahu film itu butuh duit. Tapi, social media itu penting buat gimmick. Social media kan punya banyak power,” ujar Ichsan.
 
“Saya berulang kali bilang gimmick yang berhasil itu Pengabdi Setan dan Joko Anwar mengulanginya kembali di Gundala. Meskipun penonton nggak berkata demikian, tapi di social media, Gundala kencang (yang membicarakan),” terang Ichsan.

Mengukur Prospek Sekuel Dilan Ketiga, Milea: Suara dari Dilan

 Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla di lokasi syuting Milea: Suara dari Dilan - Dok. Max Pictures

Sekuel keempat Dilan?

Ody Mulya sepertinya memberikan kisi-kisi kalau sekuel keempat dari Dilan juga akan segera diproduksi. Dalam pemaparannya, ia menyebut akan ada beberapa bagian cerita yang akan digantung demi melanjutkan film ini.
 
Plan-nya sih ada. Kita lagi pertimbangkan juga ke depan karena novelnya ada keterkaitan itu, makanya di cerita banyak yang kita gantung. Ada apa sih setelah ini?” ungkap Ody.
 
Ia mengakui peran kedua pemain utamanya, Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla sangat besar dalam membesarkan film ini.
 
“Menurut saya sih (peran Iqbaal) besar sekali, banyak karakter tapi saya sepakat coba Iqbaal. Mengambil Iqbaal pun bukan karena dulu masih di Cowboy Junior, bukan selevel yang top lah. Tapi untuk menyingkirkan stereotipe bahwa jagoan itu badannya gede. Dia punya kelebihan di situ yaitu geng motor,” terang Ody.
 
“Kalau Vanesha itu lebih fresh. Saya nggak takut karena memang levelnya sudah kuat. Apalagi secara akting (Vanesha) juga sudah kuat, untuk masalah (kuantitas) fans, saya nggak masalah,” sambungnya.
 
Namun yang seperti diketahui, hampir mayoritas pemain sekuel film Dilan, hanya memiliki kontrak untuk tiga film bersama Max Pictures. Sehingga, besar kemungkinan kalau film berikutnya akan dibintangi oleh aktor dan aktris lain.
 
Bagi Ichsan, merekrut aktor lain untuk memerankan Dilan dan Milea utuk film selanjutnya ibarat judi bagi rumah produksi. Sehingga, ia sangat menentang pembuatan film berikutnya tanpa Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla.
 
“Jangan. Terlalu gambling kalau menurut saya. Karena triloginya sudah dibangun sama Iqbaal dan Vanesha, itu gambling banget menurut saya. Lebih baik Iqbaal dan Vanesha diubah tampilannya, daripada mengambil orang lain, terus orang jadi buyar fantasinya selama ini tentang tiga film Dilan,” tutupnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro