the pharmacist./time
Entertainment

The Pharmacist, Dokumenter Netflix Tentang Epidemi Opioid

Syaiful Millah
Minggu, 9 Februari 2020 - 17:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Layanan streaming video Netflix baru saja merilis konten anyar berjudul The Pharmacist, serial dokumenter tentang perjuangan seorang apoteker menemukan kebenaran di balik anaknya yang terbunuh dan terus membawanya pada isu besar tentang konspirasi obat-obatan di New Orleans.

Serial dokumenter tersebut awalnya mengeksplorasi rincian pembunuhan terkait narkoba yang melibatkan anak dari karakter utama, Danny Schneider, Jr. Melalui rekaman audio pribadi Dan (ayah/tokoh utama), dokumenter Netflix itu menunjukkan pikiran dia dan keluarganya tentang peristiwa tersebut.

Tak berhenti sampai kasus kebenaran di balik kematian sang anak, Dan melanjutkan misinya dengan membawa isu yang lebih besar. Kecanduan Opioid (zat penghilang rasa sakit), malapraktik dokter yang memberikan resep obat palsu, dan gugatan terhadap perusahan pembuat OxyContin (merek obat Opioid), yang dianggap telah membuat ratusan ribu orang kecanduan dan meninggal dunia.

Dilansir dari Screen Rant, Minggu (9/2/2020) berikut ini adalah beberapa fakta penting dan mengejutkan yang terungkap dalam serial dokumenter The Pharmacist :

Dan Scheider dan istrinya sempat berpikir untuk bunuh diri

Pada episode pertama serial dengan sub judul Justice for Danny, ditunjukkan rekonstruksi cerita bagaimana Danny Schneider, Jr tewas akibat penembakan ketika sedang bertransaksi membeli narkoba di New Orleans.

Dalam episode itu juga ditampilkan wawancara dengan Dan dan istrinya, Annie yang terlihat sangat hancur setelah kehilangan putranya. Kebiasaan Dan merekam segala hal yang dilaluinya, menunjukkan suatu saat keduanya merasa ingin bunuh diri karena tidak mampu melihat masa depan.

Dan Schneider tak berhenti mencari pembunuh putranya

Kendati ada niatan untuk mengakhiri hidupnya, Dan berhasil mengatasi kesedihannya dan berfokus pada penyelidikan pribadinya tentang kematian sang anak. Dalam serial tersebut, Dan mengungkapkan bahwa para petugas penegak hukum sangat tidak membantu, bahkan menolak usulan Dan untuk mencari pembunuh anaknya.

Akibatnya, Dan harus memulai upayanya dengan kekuatan sendiri dan keluarganya. Mereka memulai penyelidikan dari satu rumah ke rumah lain di sekitaran kejadian pembunuhan untuk mencari saksi. Dia bahkan berjanji akan memberi imbalan uang untuk saksi yang melihat kejadian.

Hal tersebut membuahkan hasil, seorang anak remaja Jeffrey Hall bersedia menjadi saksi. Namun kenyataan pahit harus diterima keluarga Dan, karena dia sendiri lah yang membunuh putra sulungnya itu.

Epidemi OxyXontin pertama kali diindentifikasi oleh Dan Schneider

Setelah menangkap pembunuh anaknya, pada Desember 2000 Dan melihat masalah yang lebih serius terkait narkoba dan tingkat kecanduan hingga kematian di wilayahnya. Ketika itu, obat bernama OxyContin yang merupakan obat Opioid pereda sakit banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan Dan melihat ada yang tidak beres dengan tingkat konsumsi obat yang sangat tinggi.

Dia mengetahui bahwa seorang dokter bernama Jacqueline Cleggett telah membuat resep OxyContin palsu untuk banyak pasien guna mendapatkan pereda sakit itu. Dan telah menemukan dan melaporkan hal ini jauh sebelum pers dan media memberitakan hal serupa.

Dan Schneider sangat tertekan dengan paranoia

Penyelidikan pribadi yang dilakukan Dan terhadap dokter Cleggett telah menyeret berbagai pihak termasuk Fderal Bureau of Investigation (FBI) dan Drug Enforcement Administration (DEA). Dalalm banyak scene, ditunjukkan Dan yang intens berkomunikasi dengan dua lembaga tersebut terkait temuannya tentang konspirasi resep obat ilegal.

Tak hanya itu, dalam misinya mencari informasi di dekat tempat praktik dokter Cleggett, Dan juga menyebut dirinya sempat dikejar oleh mobil pengintai. Kegelisahannya memuncak dan menjadi seperti orang gila atau orang yang sangat terobsesi. Namun begitu, kegigihan yang dilakukannya pada akhirnya membuahkan hasil.

Jacqueline Clegget menjalankan praktik bisnis yang tidak biasa

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Dan dan DEA, dokter Cleggett menjalankan bisnis yang sangat mencurigakan. Dia baru membuka praktiknya pukul 11 malam hari, dengan jumlah klien yang sangat banyak dan rela menunggu berjam-jam.

Iris Myers dari DEA mengungkapkan bahwa dokter itu melakukan malapraktik resep obat ilegal, sekitar 732 resep pil OxyContin dalam setahun dengan jumlah dosis yang tak biasa. Dia juga menemukan bahwa Cleggett merupakan pencandu Oxy ketika memberi resep obat kepada orang lain.

Awalnya dokter itu bersikukuh menolak pencabutan izin dokter, tetapi karena gugatan yang semakin keras dia dibawa ke pengadilan. Namun, dalam masa persidangan, dia dilaporkan mengalami kecelakaan mobil dan mendapat keringanan karena sakit yang dideritanya.

Badai Katrina menyebabkan epidemi Opioid baru

Tahun 2005, New Orleans mengalami bencana alam besar dari badai Katrina yang menyebabkan kerusakan total di daerah tersebut. Dalam serial dokumenternya, disebutkan bahwa pascabencana lebih banyak orang yang mengkonsumsi Opioid untuk mengurangi rasa sakit yang mereka rasakan.

Tak hanya itu, pembatasan peredaran OxyContin akibat gugatan banyak pihak terhadap perusahaan pembuat, Purdue Pharma nyatanya tak menghentikan badai kecanduan obat dari masyarakat. Mereka yang addict justru beralih menggunakan obat lain seperti Heroin dan Fentnyl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro