Bisnis.com, MANADO - Restoran cepat saji, Mc,Donald’s, resmi membuka cabang pertamanya di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin (24/2/2020).
Lokasi ini menjadi cabang ke-225 McDonald’s di seluruh Indonesia. Pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda dan Wali Kota Gorontalo Marten Taha.
Darda mengatakan kehadiran jaringan restoran cepat saji itu menjadi bukti perkembangan perekonomian di Gorontalo. Pasalnya, investor tertarik untuk menanamkan modal di wilayah itu.
“McDonald’s hadir di Gorontalo pasti hasil penelitian pangsa pasar di Gorontalo besar. Pasar besar berarti ekonomi juga meningkat,” jelasnya dalam siaran pers, Senin (24/2/2020).
Dia menjelaskan bahwa salah satu penggerak ekonomi Gorontalo berasal dari konsumsi masyarakat. Kemunculan McDonald’s di Provinsi Gorontalo menandakan wilayah itu sudah termasuk pangsa pasar yang ramai untuk produk makanan.
“Hadirnya gerai ke-225 ini menjadi bukti Gorontalo tidak lagi dianggap seperti daerah lainnya yang kurang peminatnya tetapi dianggap sudah lebih bagus lagi,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Dinas Penanaman Modal Energi Sumber Daya Mineral dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo melaporkan realisasi investasi Rp8,3 triliun pada 2019 atau tumbuh 11,6 persen secara tahunan.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Transmigrasi Rugaya Biki menjelaskan bahwa pencapaian realisasi investasi itu berasal dari tiga model investasi yakni penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan PMDN non sistem pelayanan informasi dan perizinan secara elektronik (SPIPISE).
Dari tiga model investasi itu, terdapat lima sektor yang berperan penting yaitu jasa lainnya senilai Rp1,9 triliun atau naik 26 persen, listrik, air, dan gas senilai Rp1,6 triliun atau naik 139 persen, pertambangan Rp1,5 triliun atau naik 1 persen, perdagangan dan reparasi senilai Rp1,2 triliun atau naik 12 persen, serta industri senilai Rp567 miliar atau naik 9 persen.
Rugaya juga mengungkapkan realisasi investasi 2019 mampu menyerap 19.632 orang tenaga kerja. Jumlah itu naik 120 persen dari periode 2018.