Bisnis.com, JAKARTA - Dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat penting bagi para pejuang kanker. Dengan begitu, si pejuang tidak merasa sendiri menghadapi penyakitnya.
Indrodjojo Kusumonegoro atau yang akrab disapa Indro Warkop mengatakan dukungan utama harus datang dari keluarga. Keluarga harus bisa merasakan penderitaan si pejuang namun tetap memotivasinya.
Ketika istrinya, Nita Octobijanthy didiagnosa menderita kanker paru pada 2017, Indro mengatakan itu menjadi penderitaan seluruh keluarganya. “Dia (Nita) tidak bisa dibiarkan sendiri, sedih, gembira juga, kita mengikuti ritme si sakit seperti apa yang dia mau karena kita tidak bisa merasakan apa sakit dia. Besarkan hati si sakit untuk punya keyakinan, kegembiraan., dan mengelola stress,” tuturnya.
Kabar menderita kanker memang bagai tersambar petir di siang bolong. Tingkat kecemasan hingga stress si pejuang pun meningkat. Seperti yang dialami istri Indro. Saat itu, Nita meminta agar Indro selalu menemaninya. Diakuinya sampai pada kemoterapi terakhir sebelum meninggal, kecemasan Nita masih kuat. Namun sekali lagi, Indro harus bisa menguatkan Nita.
“Ketika kemo terakhir, dia minta dibotakin. Saya mandiin dia, dia nangis. Saya bilang ‘kita jodoh, akhirnya kita dua-duanya botak’. Saya harus besarkan hati dia,” tegas Indro.
Untuk para pejuang kanker Indro berpesan agar jangan pernah takut. Selama ini memang yang ditakuti pejuang kanker adalah kematian. Namun Indro menegaskan bahwa kematian itu sudah ditakdirkan Tuhan.
“Orang ngupil saja bisa mati, di tengah jalan tol, artinya sesepele itu. Jangan menilai mati. Jangan pernah kita mendahului Tuhan, ini cuma kanker, mati urusan Tuhan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
