Obat-obatan/boldsky.com
Health

Wabah Virus Corona, Dekan ITB Kirim Daftar 30 Obat ke Menkes

JIBI
Kamis, 19 Maret 2020 - 14:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat daftar 30-an obat dan bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai alternatif sepanjang belum tersedia antivirus corona Covid-19. Daftar telah dikirim langsung ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

“Kami meneliti, menyaring, dan mengecek juga antivirus komersial yang ada dan yang paling dekat atau memungkinkan,” kata Dekan Sekolah Farmasi ITB, Daryono Hadi Tjahjononya, Rabu (18/3/2020).

Selain 30-an obat itu masih ada puluhan lagi obat yang sedang diperiksa senyawanya di komputasi. Inisiatif ini mirip dengan yang dilakukan peneliti gabungan Universitas Indonesia (UI), dan IPB University ketika menyodorkan rekomendasi jambu biji daging merah kepada masyarakat pada Jumat 1 Maret 2020.  

“Saya kirim WA (WhatsApp) ke Pak Menteri Kesehatan sudah disampaikan tabelnya ada yang masuk fase 3 dan 4 pengujiannya untuk dipakai pengobatan,” ujar Daryono.

Beberapa obat antivirus yang disodorkan ke pemerintah itu seperti ribavirin, remdesivir, favipiravir, dan lopinavir.

“Obat untuk HIV juga, bisa cocok dengan Covid-19 kalau lihat dari interaksinya,” kata Daryono. 

Ini bisa impor juga karena belum ada. Peluang pemerintah untuk bahan baku obat. Yang paling sulit uji pada manusia.

Menurutnya, saat ini yang paling penting atau mendesak adalah obat dibandingkan vaksin pencegah Covid-19. Vaksin disebutkannya perlu waktu lebih lama untuk bisa digunakan meski waktu riset vaksin dan obat baru relatif sama.

Untuk vaksin, Daryono menjelaskan, fase tiga atau uji ke manusia butuh dalam jumlah banyak, biasanya selama 12 tahun, dan bisa dipersingkat dengan komputasi menjadi 5-8 tahun.

“Kalau obat yang sudah ada bisa lebih cepat lagi,” katanya.

Tahap terakhir atau fase 4 yaitu pemantauan jangka panjang soal efek samping obat atau vaksin.

Hingga Rabu (18/3/2020), tercatat jumlah kasus infeksi Covid-19 di indonesia sudah 227 dengan korban meninggal 19 orang. Diperkirakan jumlahnya masih akan bertambah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro