Virus Corona penyebab sindrom pernapasan MERS/bbc.co.uk
Health

Mutasi Virus Corona Lambat, Vaksin Bisa Efektif Dalam Waktu Lama

Desyinta Nuraini
Kamis, 26 Maret 2020 - 18:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuan di seluruh dunia berlomba-lomba mengembangkan vaksin virus corona atau COVID-19. Jika berhasil, diyakini vaksin tersebut berfungsi dalam waktu yang lama.

Para ahli menyimpulkan bahwa laju mutasi virus corona lebih lambat daripada virus pernapasan lainnya seperti flu. Virus corona stabil dalam bentuknya saat ini, dan karenanya tidak mungkin menjadi lebih berbahaya karena terus menyebar.

Peter Thielen, ahli genetika molekuler di Johns Hopkins University, mengatakan kepada The Washington Post bahwa dari analisis terhadap 1.000 sampel COVID-19, hanya 4 hingga 10 perbedaan genetik antara strain yang telah menginfeksi orang di AS dan virus corona yang menyebar di Wuhan.

"Pada titik ini, tingkat mutasi virus akan menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan untuk SARS-CoV-2 akan menjadi vaksin tunggal, bukan vaksin baru setiap tahun seperti vaksin flu," kata Thielen dikutip dari Business Insider, Kamis (26/3/2020)

Andrew Rambaut, seorang ahli biologi evolusi molekuler di Universitas Edinburgh, mengatakan kepada Science bahwa COVID-19 mengakumulasi rata-rata sekitar satu hingga dua mutasi per bulan. "Itu sekitar dua hingga empat kali lebih lambat dari flu," sebutnya.

Trevor Bedford, seorang ilmuwan di Fred Hutchinson Cancer Research Center, baru-baru ini menulis di akun Twitter pribadinya bahwa virus flu bermutasi setiap 10 hari di seluruh genomnya.

Sebagian besar mutasi itu tidak penting, tetapi kadang-kadang merusak kekebalan orang terhadap flu akan muncul. "Itu sebabnya kami harus mendapat suntikan flu baru setiap tahun, dan juga mengapa vaksin flu tidak selalu 100% efektif," katanya. Tetapi virus corona, tambah Stephen Morse, seorang ahli epidemiologi di Universitas Columbia, tidak mungkin bermutasi setiap musim.

Mengapa demikian, ketika virus mereplikasi diri, kesalahan kecil terus-menerus dimasukkan ke dalam kode genetik virus, dan kemudian menyebar melalui populasi virus.

Mutasi-mutasi seperti itu memecah virus menjadi jenis-jenis yang berbeda, tetapi cenderung tidak mempengaruhi seberapa menular virus itu atau bagaimana penyebarannya. Namun, kesalahan genetik memang membantu para ilmuwan melacak bagaimana virus bergerak melalui populasi manusia.

SARS-CoV-2 tampaknya tidak banyak bermutasi. Perubahan halus dalam genomnya telah terjadi dari waktu ke waktu.

Bedford, yang sedang mempelajari coronavirus di Seattle, mentweet pada Senin bahwa dia memperkirakan akan membutuhkan beberapa tahun untuk virus coroma bermutasi secara signifikan dan cukup untuk menghambat vaksin.

Saat ini, lebih dari 40 vaksin virus corona sedang dikerjakan. Perusahaan biotek Moderna sudah memulai uji coba pada manusia, tetapi diyakini vaksin tidak mimgkin akan dipasarkan dalam waktu dekat.

Namun begitu dibuat, vaksin itu akan efektif dalam tubuh untuk waktu yang lama, dalam hal ini diprediksi bertahun-tahun. Hal ini berarti vaksin virus corona akan berfungsi lebih seperti suntikan campak, yang melindungi pasien seumur hidup. Kebanyakan mutasi virus tidak berbahaya. Tetapi beberapa dapat memengaruhi tingkat keparahan wabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro