Di tengah maraknya informasi mengenai Covid-19 di media massa nasional maupun media sosial masyarakat diminta mewaspadai gejala psikosomatik./Lennoncenter-Ilustrasi
Health

Waspadai Gangguan Psikosomatik di Tengah Informasi Covid-19

Devi Sri Mulyani
Minggu, 29 Maret 2020 - 14:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah maraknya informasi mengenai Covid-19 di media massa nasional maupun media sosial masyarakat diminta mewaspadai gejala psikosomatik.

Dilansir dari lama halodoc.com, psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi stres dan kecemasan.

Jika dilihat dari sisi psikologi, psikosomatis atau penyakit fungsional adalah kondisi yang menyebabkan pengidapnya merasa sakit atau mengalami gangguan fungsi tubuh. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain, tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh.

Berdasar informasi yang diterima Bisnis, Minggu (29/03/2020), Anggota Ikatan Psikolog Klinis & Halodoc, Emeldah menyampaikan hal itu di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Emeldah menyatakan jika gejala psikosomatis bisa berubah-ubah tergantung keadaan psikologis seseorang.

"Ketika ada keluhan dari sisi fisik dan psikis ketika stres, jadi suka psikosomatik, kok aku sesak napas, padahal sesak itu karena cemas," ujar Emeldah.

Emeldah menyebutkan ada beberapa gejala yang sering dirasakan pengidap psikosomatis yakni jantung berdebar, sesak napas, lemas, nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan, susah tidur, nyeri kepala, nyeri seluruh tubuh, demam, batuk dan pilek.

Saat ini masyarakat tentu dibuat cemas dan khawatir atas virus yang menyebar sangat cepat tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang merasakan reaksi seperti batuk, pilek, demam, hingga sesak napas. Masyarakat bisa saja mengira hal tersebut sebagai gejala Covid-19. Namun bisa jadi itu sebenarnya bukan gejala awal Covid-19 melainkan gangguan psikosomatik belaka.

Emeldah menyebutkan ada beberapa cara untuk mengatasi serangan psikosomatik, di antaranya dengan mengatur napas untuk relaksasi dan membiasakan hal itu secara rutin untuk mengurangi stres.

Kemudian, jauhkan pikiran stres dengan melakukan kegiatan yang rileks, seperti menjalankan hobi dan mencoba hal baru di luar kegiatan rutin sehari-hari bersama keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Devi Sri Mulyani
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro