Masker /antara
Health

Begini Cara Penggunaan Masker yang Benar Saat New Normal

Dewi Andriani
Selasa, 14 Juli 2020 - 20:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah kasus positif virus corona (covid-19) pada  bulan Juli diketahui sudah mencapai lebih dari 75.000 kasus. Kondisi ini menunjukan bahwa pandemi Covid-19 merupakan hal yang harus ditanggapi dengan serius karena potensipenularannya yang masih tinggi.

Untuk itu, setiap pihak harus mampu meningkatkan kewaspadaan apalagi saat ini masyarakat sudah mulai beraktivitas di era new normal. Padahal, cukup banyak orang tanpa gejala (OTG) yang tanpa disadari dapat berpotensi menularkan virus kepada orang lain.

Section Head of Claim Sequis Yosef Fransiscus mengatakan bahwa satu tetesan (droplet) cairan dari pasien Covid-19 telah dapat menularkan virusnya pada orang lain. Untuk itu, saat berada di ruang publik, masyarakat wajib menjaga jarak minimal 1,5 meter dan menggunakan masker serta rajin mencuci tangan.

Lantas masker seperti apa yang ideal? Tentu masker medis/bedah dan masker N95 dapat digunakan oleh tenaga medis, sedangkan masyarakat biasa dapat menggunakan masker kain berlapis. Meskipun masker kain tidak seefektif masker medis atau masker N95, tetapi jika dipakai dengan benar dapat membantu mencegah penularan virus.

Yosef yang juga seorang dokter ini mengatakan, masker kain yang disarankan adalah yang memiliki dua lapis dan bisa ditambahkan kain lapisan lagi dengan bahan yang nyaman saat digunakan termasuk tali pengikatnya tidak longgar juga tidak ketat. Pastikan juga masker menutup bagian mulut, hidung, dan dagu.

Menurutnya, masker harus digunakan dengan benar karena posisinya yang mudah bergerak saat berbicara. Pun bagian dalam masker bisa basah terkena saliva (ludah), keringat, kotoran atau cairan saat minum atau makan.

“Cucilah tangan setelah dan sebelum memperbaiki posisi masker. Masker pun harus sering diganti setidaknya 4 jam sekali karena kandungan bahan masker kain dapat menyerap droplet dan meningkatkan risiko virus masuk ke dalam tubuh. Lepas masker dari tali pengait atau pengikatnya jangan pada bagian tengah yang menyentuh hidung atau mulut," sebut dr. Yosef.

Dia juga menuturkan bahwa cara perawatan masker tidak sama dengan bahan kain yang digunakan sebagai baju karena masker sangat dekat dengan saluran pernafasan sehingga perlu diperhatikan kebersihan dan perawatannya.

"Masker kain harus dicuci terpisah dari pakaian kotor lainnya.  Cuci dengan sabun pada air mengalir dan saat menjemur jangan di halaman rumah karena dapat terkena debu dan virus,” tambahnya.

Selain itu, Yosef juga menganjurkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker walau sudah menggunakan alternatif pelindung, seperti face shield. “Saat ini face shield menjadi tren karena alasan estetika. Tetapi bila hanya digunakan tanpa masker maka potensi tertular virus  covid-19 akan lebih tinggi karena face shield tidak sepenuhnya mampu menutup seluruh area wajah sehingga penggunaanya perlu dibarengi dengan masker,” ujarnya.

Masker dan Protokol Kesehatan

Menggunakan masker dapat menyelamatkan kita dari potensi tertular virus covid-19. Namun, seringkali masyarakat menjadi terlalu percaya diri bahwa dengan menggunakan masker berarti sudah aman dari penularan virus dan tidak perlu lagi menjaga jarak.

Menggunakan masker merupakan satu dari beberapa protokol kesehatan yang harus diterapkan saat beraktivitas di era new normal.  Kebijakan menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, tidak berkerumun, menjaga kesehatan serta menggunakan masker saat di ruang publik merupakan cara bijaksana untuk melindungi diri, keluarga, dan orang di sekeliling kita dari potensi penularan virus ini.

“Hal penting yang perlu diingat adalah jika kita melindungi diri kita dengan benar maka kita akan melindungi orang lain di sekeliling kita. Pada akhirnya, jika jumlah kasus orang terkena covid-19 berkurang maka sektor ekonomi dan bisnis bisa segera pulih dan kesejahteraan masyarakat Indonesia juga akan berangsur-angsur membaik,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa hingga 8 Juli 2020, Sequis telah membayarkan klaim kesehatan dan kematian akibat virus corona Covi-19 sebesar Rp9,18 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro