Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Inggris menginvestasikan dana untuk mengembangkan tes virus corona Covid-19 yang diklaim bisa memberikan hasil dalam 20 menit.
Dengan alat tes cepat itu, maka pemerintah Inggris bisa melakukan hampir 350.000 tes per hari. Namun, hanya sekitar 180.000 yang benar-benar diproses setiap harinya.
Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan pemerintah sedang memperluas uji coba dua tes terbaru, di antaranya memanfaatkan air liur atau ludah tanpa usap (swab), yang memberikan hasil dalam beberapa menit saja.
"Kami juga menjalankan uji coba tentang manfaat pengujian berulang pada orang-orang tanpa gejala," ujar dia.
Mereka juga mengatakan tes untuk virus itu dijatah karena sistem tidak dapat memenuhi permintaan.
Hancock bersikeras bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik, meskipun ada beberapa tantangan operasional. Menurutnya, pengujian adalah garis pertahanan penting dalam memerangi pandemi ini. "Selama enam bulan terakhir kami telah membangun hampir dari awal salah satu sistem pengujian terbesar di dunia," kata dia.
Hancock menerangkan, tim tenaga medis perlu menggunakan setiap inovasi baru yang dimiliki untuk memperluas penggunaan pengujian. Serta membangun kemampuan pengujian massal yang dapat membantu menekan virus dan memungkinkan lebih banyak hal yang membuat hidup layak dijalani.
"Kami mendukung pengujian baru inovatif yang cepat, akurat, dan lebih mudah digunakan yang akan memaksimalkan dampak dan skala pengujian untuk membantu kita kembali ke cara hidup yang lebih normal," kata dia menambahkan.
Hancock juga mengumumkan bahwa bagian dari paket pendanaan sebesar 500 juta Pound sterling (setara Rp 9,7 triliun) akan digunakan untuk menilai efek pengujian berulang kali. Pengumuman itu datang saat percobaan pengujian populasi berulang di seluruh komunitas dan akan dimulai di Salford, Manchester.
Sementara itu, Baroness Dido Harding, ketua eksekutif sementara dari National Institute for Health Protection, mengatakan teknologi dan metode pengujian baru sangat penting untuk menjaga sistem terus berkembang dan meningkat. "Terutama saat kami menilai bagaimana pengujian rutin dapat membantu memilih sampai kasus virus teridentifikasi," katanya.
Harding menambahkan akan terus meningkatkan kapasitas uji kasus infeksi Covid-19 dengan memperluas jaringan situs pengujian dan berinvestasi dalam teknologi baru untuk menjangkau lebih banyak orang melalui Test and Trace.