Gejala penyakit autoimun/www.niehs.nih.gov
Health

Penyakit Autoimun Bisa Naik Turun, Begini Mengendalikannya

Newswire
Senin, 7 September 2020 - 19:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit autoimun tidak diketahui pasti penyebabnya. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat. Namun, di balik misteri yang ada, penyakit ini sesungguhnya bisa dikendalikan.

Pakar autoimun sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Prof Iris Rengganis mengatakan kondisi penyakit autoimun sebenarnya dapat terkontrol dengan baik jika faktor pencetusnya bisa dikendalikan.

“Penyakit autoimun itu akan berfluktuasi naik turun tergantung dengan kondisi,” kata dia saat diskusi daring dengan tema mitos seputar autoimun yang dipantau di Jakarta, Senin (7/9/2020).

Untuk mengetahui indikasi pasien biasanya dilakukan tanya jawab dan terkadang mereka malah tidak mengetahui apa faktor pencetus autoimun tersebut.

Di lain sisi, bahkan pasien biasanya mengalami stres saat mengetahui faktor pencetus penyakit mereka, namun dengan terus memberikan edukasi tentunya mereka dapat mengerti atau memahaminya.

“Nanti saat telah diberi edukasi biasanya pasiennya bilang pantesan saya setelah makan ini jadi begini, jadi pasiennya sadar,” kata dia.

Terkait dengan kesembuhan total, ia terus mengingatkan kepada para pasien penyakit autoimun bahwa hal itu jangan terlalu dipikirkan.

Seperti halnya mengendalikan alergi, penting untuk mengetahui pencetus terjadinya serangan penyakit autoimun ini.

Jadi, hingga saat ini, yang terpenting dilakukan adalah mengendalikan faktor pencetus agar penyakit autoimun tidak kambuh.

“Penyuluhan-penyuluhan terkait ini harus dilakukan berulang sehingga pasien bisa menerima dan ikhlas. Begitu pula dengan keluarga perlu banyak memberikan dukungan,” katanya.

Dengan terkendalinya faktor pencetus, nanti ada yang disebut remisi. Seorang penderita autoimun dapat hidup normal asalkan tidak melanggar penggunaan obat dari dokter.

Saat remisi, penggunaan obat yang berfungsi untuk mengendalikan sistem imun tersebut ialah dengan dosis seminimal mungkin atau digunakan selang-seling dan tidak menimbulkan efek samping.

Dikutip dari https://www.niehs.nih.gov, sistem kekebalan yang tidak berfungsi dapat secara keliru menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat. Penyakit autoimun dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun, melemahkan fungsi tubuh dan bahkan mengancam jiwa.

Ilmuwan mengetahui lebih dari 80 penyakit autoimun. Beberapa sudah terkenal, seperti diabetes tipe 1, multiple sclerosis, lupus, dan rheumatoid arthritis, sementara yang lain jarang dan sulit didiagnosis.

Akibat penyakit autoimun yang tidak biasa, pasien mungkin menderita bertahun-tahun sebelum mendapatkan diagnosis yang tepat. Sebagian besar penyakit ini tidak ada obatnya. Beberapa membutuhkan perawatan seumur hidup untuk meredakan gejala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro