Lambang World Health Organization (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusat badan kesehatan dunia itu di Jenewa, Swiss, Selasa (18/2/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Health

WHO dan Pakar China Luncurkan Misi Pencarian Asal-muasal Coronavirus

Fransisco Primus Hernata
Selasa, 3 November 2020 - 19:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyelidikan ilmiah untuk menyelidiki asal-usul virus korona diluncurkan, tetapi peluncuran misi ini hanya dilakukan secara virtual.

Tim ahli yang dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertemu secara online dengan mitranya di China untuk meluncurkan penyelidikan yang telah diminta oleh lebih dari 100 negara.

Misi tersebut, yang merupakan misi kolaborasi yang dipimpin oleh WHO antara para ahli internasional dan China untuk mengungkap asal hewan dari patogen tersebut, mencakup kunjungan ke kota Wuhan di China tengah, yang menjadi pusat penyebaran virus pertama. Tapi kapan itu akan terjadi masih belum dapat dipastikan.

Direktur eksekutif dari program health emergencies WHO, Mike Ryan, mengatakan bahwa dia "sepenuhnya mengharapkan" tim internasional untuk "ditempatkan di lapangan", tetapi pertemuan virtual itu merupakan langkah pertama yang penting dalam "lingkungan yang sarat oleh politik".

“Sangat penting bagi kami untuk melakukan penyelidikan dan membangun kepercayaan di antara para ilmuwan, antar pemerintah hal seperti ini akan terjadi lagi di masa depan dan kami harus membangun kepercayaan dan mekanisme yang memungkinkan kami untuk melakukan ini bersama-sama,” ujar Ryan seperti dikutip dari scmp.com.

“Sulit untuk melakukan pekerjaan ini dalam lingkungan yang sarat akan politik. Sulit bagi para ilmuwan untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan dan ingin lakukan dalam situasi seperti ini,” ujarnya, menambahkan bahwa memulai misi secara virtual merupakan bagian dari rencana sehingga para ahli dapat bertemu dan meninjau penelitian yang sedang berlangsung.

Asal-usul virus corona telah menjadi bola panas dalam politik, dengan Amerika Serikat berusaha menyalahkan pandemi di China dan menuduh WHO menjadi pihak yang terlibat menutupi kesalahan pemerintah Beijing.

Sementara itu Beijing menolak anggapan bahwa virus itu muncul di China, termasuk ahli penyakit menular terkemuka Zhong Nanshan mengatakan bahwa hanya karena virus itu pertama kali diidentifikasi di China tidak berarti merupakan tempat virus itu muncul.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (31 Oktober), Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan para ahli di China mempresentasikan pertemuan virtual penelitian mereka tentang penularan virus, termasuk asal hewannya, sementara kelompok internasional memperkenalkan penelitian global tentang sumber virus.

"Kedua belah pihak sepakat untuk terus melakukan pertukaran penelitian ilmiah tentang asal-usul virus," ujar komisi tersebut.

Pada hari Jumat, Ryan menyarankan bahwa penelitian dapat dilakukan di luar China, dan mencatat bahwa WHO menginginkan "serangkaian investigasi ilmiah dengan skala penuh, berkepanjangan, berkelanjutan, komprehensif di China, serta negara lain".

WHO tidak menyebutkan nama para ilmuwan yang ambil bagian dalam misi tersebut, tetapi mengatakan awal pekan lalu bahwa mereka adalah pemimpin di bidang mereka dengan “kemampuan ilmiah yang sangat luas” dan “basis geografis yang luas”

Misi tersebut diharapkan mencakup ahli medis dan kesehatan hewan yang tidak hanya berafiliasi dengan WHO tetapi juga Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan, bersama dengan spesialis dari negara lain.

Beberapa negara telah mendesak agar penyelidikan dimulai, setelah lebih dari 130 negara anggota WHO, termasuk China, mengeluarkan resolusi pada Mei yang menampilkan seruan untuk penyelidikan. Pada bulan Juli, dalam sebuah misi pemeriksaan selama tiga minggu, di mana dua ahli WHO melakukan perjalanan ke China, menjadi dasar untuk penyelidikan yang lebih besar.

Misi ahli internasional yang lebih besar diharapkan untuk memulai penyelidikannya dalam "hitungan minggu" setelah itu, ujar WHO pada Juli.

Pada pertemuan khusus dewan eksekutif organisasi bulan lalu, perwakilan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Australia meminta WHO untuk mengirim tim dan transparan tentang detail misinya.

Tetapi pada hari Jumat Ryan tidak mengatakan kapan para ahli internasional akan tiba di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro