Seorang pekerja melakukan pemeriksaan kualitas di fasilitas pengemasan produsen vaksin China, Sinovac Biotech, yang mengembangkan vaksin untuk mengatasi Covid-19, dalam tur media yang diorganisir pemerintah di Beijing, China, 24 September 2020./Antara-Reuters
Health

Penjualan Vaksin Virus Corona Bisa Lebih Dari US$10 Miliar Setahun

Syaiful Millah
Jumat, 6 November 2020 - 09:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pakar industri memperkirakan bahwa masa depan pasar vaksin Covid-19 dapat bernilai lebih dari US$10 miliar pendapatan tahunan untuk perusahaan farmasi, kendati beberapa pengembang obat telah berkomitmen untuk menyediakan vaksin mereka secara nirlaba selama pandemi ini.

Dilansir The Guardian, Jumat (6/11/2020) perhitungan oleh analis di Morgan Stanley dan Credit Suisse mengasumsikan orang perlu divaksinasi setiap tahun dengan harga rata-rata sebesar US$20 untuk dosis vaksin Covid-19. Rentang harga vaksin diperkirakan berkisar dari US$3 per dosis hingga US$37.

Matthew Harrison, seorang analis di Morgan Stanley, memperkirakan bahwa bahkan jika hanya mereka yang menerima suntikan flu tahunan yang mengambil suntikan Covid-19, ini akan menghasilkan pendapatan $ 10 miliar setahun untuk industri farmasi di AS, Eropa, dan negara-negara maju lainnya.

Dia menetapkan biaya produksi vaksin US$5- $ 10 per dosis. Besarnya pasar tergantung pada apakah orang perlu minum vaksin setiap tahun atau lebih jarang, serta tingkat vaksinasi, dan bisa bernilai hingga US$25 miliar setahun secara global.

Evan Seigerman, seorang analis di Credit Suisse, mengatakan pasar AS sendiri dapat bernilai US$10 miliar, berdasarkan harga vaksin Pfizer sebesar US$19,50 per dosis, dan dengan asumsi bahwa 330 juta warga menerima masing-masing dua dosis.

Mene Pangalos, wakil presiden eksekutif di AstraZeneca, mengatakan perusahaan berharap vaksin virus corona yang dikembangkannya bersama Universitas Oxford akan efektif setidaknya selama satu tahun, atau mungkin lebih lama.

Sebagaimana diketahui, para pengembang vaksin telah menerima miliaran dolar dari pemerintah dalam beberapa bulan terakhir untuk mempercepat pengembangan vaksin karena pandemi terus langsung dan makin memburuk.

Misalnya, pemerintah Inggris menyediakan £84 juta untuk mendanai penelitian vaksin pada bulan Mei. £65,5 juta diantaranya digunakan untuk mendukung uji coba AstraZeneca-Oxford dan £18,5 juta untuk Imperial College, yang juga mengerjakan vaksin Covid-19. AstraZeneca juga telah menerima dana dari pemerintah AS sebagai bagian dari kesepakatan $ 1,2 miliar untuk memasok 300 juta dosis.

Inggris telah mendapatkan lebih dari 350 juta dosis melalui kesepakatan pasokan untuk enam vaksin Covid-19 yang berbeda. Vaksin dari AstraZeneca-Oxford diharapkan menjadi salah satu yang pertama diajukan untuk persetujuan peraturan pada akhir tahun, dengan asumsi uji klinis berhasil diselesaikan.

Mengungkap hasil triwulanan AstraZeneca, kepala eksekutif perusahaan Pascal Soriot, mengatakan bahwa mereka telah memproduksi vaksin secara massal dan akan siap untuk memasok ratusan juta dosis mulai Januari.

AstraZeneca dan pembuat obat AS Johnson & Johnson telah berjanji untuk menyediakan vaksin mereka secara nirlaba selama pandemi ini, tetapi yang lain, seperti Pfizer dan perusahaan biotek AS Moderna, telah mengambil sikap yang berbeda.

Moderna yang merugi, telah menerima hampir US$1 miliar dalam pendanaan penelitian dari pemerintah AS. Mereka akan menjual vaksinnya hingga US$37 sekali suntikan. AstraZeneca membebankan pemerintah dengan harga US$3 hingga US$5 dosis untuk menutupi biayanya.

AstraZeneca menyebut bahwa negara-negara miskin akan selalu mendapatkan vaksin berdasarkan biaya, bahkan setelah pandemi selesai. Selain itu, GSK yang sedang mengerjakan vaksin dengan Sanofi Prancis, tidak berharap mendapat keuntungan darinya selama pandemi.

GSK menyatakan perusahaan bakal menginvestasikan keuntungan jangka pendek dalam penelitian terkait virus corona. Di Cina, Sinovac Biotech menjual vaksinnya yang disebut CoronaVac seharga US$60 untuk dua suntikan di beberapa kota sebagai bagian dari program penggunaan darurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro