Gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan fast food bisa menyebabkan sakit jantung, kanker dan stroke pada generasi muda./ilustrasi
Health

Awas, Generasi Muda Terancam Alami Penyakit Kritis

Dewi Andriani
Rabu, 16 Desember 2020 - 11:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Risiko penyakit kritis masih menjadi sebuah ancaman besar bagi masyarakat.

Di Indonesia, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 70 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit kritis yang tidak menular.

Dokter Personal Medical Management Medix, Mona Jamtani menuturkan bahwa kasus penyakit kritis di Indonesia terus meningkat, bahkan belakangan ini penyakit kritis tidak hanya menyerang di usia tua tapi juga bisa menyerang di usia yang terbilang masih muda.

Menurutnya, meski seseorang tampak sehat dari luar, bukan jaminan dia terbebas dari ancaman penyakit kritis. Kondisi lingkungan sosial dengan tingkatan stres tinggi, gaya hidup, hingga pola makan tidak sehat bisa membuat ancaman penyakit kritis semakin meningkat di kalangan muda.

"Mereka yang seharusnya masih produktif kini bisa saja tiba-tiba diserang penyakit kritis, seperti stroke, jantung, ginjal, hingga kanker," ujarnya.

Selain menyiapkan proteksi kesehatan, masyarakat juga perlu menjalankan pola hidup sehat seperti mengatur asupan makan, menghindari kebiasaan tak sehat seperti merokok dan minum minuman keras.

Aktris dan penyanyi Tasya Kamila mengatakan bahwa baginya menjaga kesehatan merupakan hal yang paling penting sehingga dalam menyambut tahun baru, Tasya telah menyiapkan resolusi hidup lebih sehat bersama keluarga.

“Dari pandemi ini saya belajar pentingnya menjalankan pola hidup sehat seperti olahraga, makan yang baik, tidur cukup juga menjaga kesehatan mental. Saya juga menyadari betapa hidup penuh risiko yang tak terduga," ujarnya.

Untuk hidup yang lebih sehat dirinya pun telah menyiapkan proteksi kesehatan sebagai bagian utama dari perencanaan keuangan. Tasya mengaku lebih menyukai asuransi yang menyeluruh.

Sementara itu, Sainthan Satyamoorthy, Presiden Direktur AIA, mengatakan bahwa solusi proteksi juga perencanaan keuangan saat ini menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat.

Seiring meningkatnya kesadaran berasuransi, masyarakat juga mulai menyiapkan proteksi yang menyeluruh termasuk terhadap risiko penyakit kritis. Terutama melihat faktor gaya hidup yang kurang sehat menjadi pemicu timbulnya penyakit kritis.

Bersama dengan BCA, AIA berupaya meluncurkan inovasi untuk membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik dengan produk Maxi Plus yang merupakan asuransi jiwa dengan perlindungan komprehensif.

Merujuk pada riset yang dilakukan AIA yakni AIA Segmentation Study 2019, sebanyak 68 persen masyarakat Indonesia khawatir tidak mampu menanggung biaya perawatan untuk penyakit kritis dan sebanyak 69 persen masyarakat khawatir akan penurunan standar hidup jika terdiagnosa penyakit kritis karena biaya pengobatan yang tinggi.

Sementara menurut survei BPS tahun 2016, persiapan biaya kesehatan belum menjadi prioritas utama pengeluaran per bulan di masyarakat Indonesia, porsi biaya kesehatan hanya mencapai 2,40 persen dari penghasilan. Padahal idealnya, porsi biaya kesehatan yang perlu disiapkan adalah minimal 10 persen dari penghasilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro