Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, tepat 42 hari sejak vaksinasi massal covid-19 dimulai di tanah air.
Data ini, berdasarkan tanggal vaksinasi massal per 15 Januari 2021 sebagai tanggal mulai.
Sebagian juga ini adalah 28 hari sejak suntikan kedua. Disebut sebagian, karena ada sebagian lagi yang mundur jadwal suntikan keduanya.
Menurut Epidemiolog UNS Tonang Dwi Ardyanto, berbasis laporan uji klinik kandidat vaksin dari PT Sinovac, maka baru per hari ini, tercapai efek vaksin mulai efektif. Pasalnya, antibodi memang baru terbentuk setelah 28 hari suntikan vaksin kedua dilakukan.
"Sebenarnya laporan uji klinik vaksin covid itu biasanya membagi minimal 2 level atau kadang 3 level efikasi. Pertama, untuk mencegah sakit berat covid. Kedua, mencegah keharusan perawatan di RS. Ketiga mencegah gejala ringan," ujarnya dikutip dari akun facebooknya.
Dia memaparkan, efikasi vaksin ini sempat membingungkan ketika ada yang awalnya menyebut angka misalnya 78% tapi kemudian turun menjadi 50,4%. Belakangan, dilaporkan lagi dari uji serupa bahwa: efikasi mencegah sakit berat 100%, mencegah gejala yang mengharuskan perawatan di RS 77,96%% dan mencegah gejala ringan pada 50,4%.
Yang terakhir ini, lanjutnya, kadang disebut juga overall efficacy atau efikasi untuk mencegah terjadinya infeksi (walau klaim ini masih perlu didukung bukti pemeriksaan PCR serial).
Semua klaim efikasi dari uji klinik itu, masih harus dibuktikan efektivitasnya ketika benar-benar diberikan ke masyarakat. Maka sering disebut uji klinik fase IV.
Tapi minimal dengan mengurai demikian, menurutnya, pemahaman kita menjadi lebih lengkap memaknai laporan efikasi tersebut. Sekaligus menyiapkan diri menghapi kondisi diri paska vaksinasi maupun informasi yang beredar terkait paska vaksinasi covid.
"Apapun, sebagian dari penerima vaksin tahap 1 (para Nakes), hari ini sudah memasuki tercapainya efek optimal yang diharapkan, semoga benar-benar efektif," tutupnya.
.jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
