Vaksin Covid-19 AstraZeneca. /Bloomberg
Health

Sudah 14 Negara Setop Sementara Vaksin AstraZeneca, Ini Daftarnya

Newswire
Selasa, 16 Maret 2021 - 08:40
Bagikan

Bisnis.com, BENGALURU — Sejumlah negara telah menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah ada laporan soal penggumpalan darah pada orang-orang yang telah menerima suntikan vaksin tersebut.

Keputusan penangguhan itu diambil walaupun Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengimbau agar negara-negara tersebut tidak menghentikan program vaksinasi mereka.

WHO pada Senin (15/3/2021) mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa kasus-kasus penggumpalan darah disebabkan oleh vaksin yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford tersebut.

Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) mengatakan bahwa jumlah kasus tromboemboli (bekuan darah serta bekuan darah yang bergerak) pada orang yang divaksin tidak lebih tinggi daripada jumlah pada orang secara umum.

Pada 10 Maret, sudah 30 kasus kejadian tromboemboli dilaporkan terjadi di antara hampir 5 juta orang yang disuntik vaksin AstraZeneca di Wilayah Ekonomi Eropa.

Vaksin Covid-19 yang sudah diberikan pada orang-orang hingga 12 Maret berjumlah lebih dari 300 juta dosis. Sejauh ini, tidak ada kasus kematian yang ditemukan akibat vaksin Covid-19, kata WHO melalui pernyataan pada Senin (15/3/2021).

Menurut WHO, Lebih dari 10 juta orang di Inggris telah menerima vaksin—tanpa bukti bahwa mereka mengalami efek samping serius terkait dengan suntikan itu.

Berikut ini adalah daftar negara yang telah mengambil tindakan terhadap penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca seperti dikutip dari Reuters:

  • AUSTRIA: Pada 7 Maret, Austia menghentikan sementara penggunaan satu kelompok pasokan vaksin setelah satu orang meninggal dan satu lainnya sakit. Kelompok pasokan itu dikirim ke 17 negara anggota Uni Eropa.
  • BULGARIA: Menghentikan vaksinasi sampai badan pengawas Eropa mengirimkan pernyataan tertulis yang dapat menghilangkan semua keraguan tentang keamanan vaksin tersebut.
  • DENMARK: Pada Kamis (11/3/2021) menangguhkan penggunaan vaksin itu selama dua minggu setelah melaporkan gejala "sangat tidak biasa" pada warga negara berusia 60 tahun. Warga tersebut meninggal karena pembekuan darah setelah disuntik vaksin.
  • PRANCIS: Akan berhenti memberi vaksin sambil menunggu kajian dari EMA.
  • JERMAN: Pada 15 Maret, sebagai tindakan "pencegahan", menangguhkan penggunaan vaksin tersebut.
  • ISLANDIA: Pada 11 Maret menghentikan sementara penggunaan vaksin, setelah Norwegia mengambil langkah serupa. Islandia menunggu hasil investigasi EMA.
  • INDONESIA: Pada 15 Maret menunda pemberian vaksin sambil menunggu hasil kajian WHO.
  • IRLANDIA: Pada Minggu (14/3/2021) untuk sementara menghentikan penyuntikan vaksin tersebut sebagai langkah "kehati-hatian", sambil menunggu informasi lebih lanjut dari regulator Eropa.
  • ITALIA: Pada 15 Maret menyatakan berhenti menggunakan vaksin itu sebagai "tindakan pencegahan dan sementara" sambil menunggu keputusan badan pengawas obat-obatan Uni Eropa. Sebelumnya, tiga kelompok vaksin yang berbeda (ABV2856, AV6096 dan ABV5811) juga ditangguhkan di berbagai wilayah.
  • BELANDA: Pemerintah, Minggu (14/3/2021), menunda program vaksinasi karena melihat kasus efek samping di negara-negara lain. Pada Senin (15/3/2021), badan terkait di negara itu melaporkan 10 kasus efek samping yang merugikan dari vaksin tersebut.
  • NORWEGIA: Pada 11 Maret menghentikan peluncuran vaksin dan mengatakan tiga petugas kesehatan sedang dirawat karena mengalami perdarahan, penggumpalan darah, dan penurunan jumlah trombosit.
  • RUMANIA: Pada 11 Maret menyatakan berhenti untuk sementara waktu menjalankan vaksinasi dengan satu kelompok vaksin.
  • SPANYOL: Pada Senin (15/3/2021), menteri kesehatan mengatakan negara itu akan berhenti menggunakan vaksin tersebut, setidaknya selama dua minggu. Penangguhan itu diumumkan setelah empat wilayah menghentikan pemberian satu kelompok dosis.
  • THAILAND: Vaksinasi akan dilanjutkan pada 15 Maret, setelah peluncuran penyuntikan vaksin ditunda minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro