India kekurangan stok Vaksin Covid-19. /Antara-Reuters
Health

Covid-19 Mengganas! Virus Corona India 3 Kali Mutasi dan Potensi Lebih Mematikan

Mutiara Nabila
Senin, 26 April 2021 - 13:36
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Adanya tsunami Covid-19 di India, sejumlah peneliti mengkhawatirkan varian virus yang sudah bermutasi tiga kali atau triple-mutant.

Hal ini diungkapkan sejumlah peneliti setelah menemukan dua kasus triple-mutant di empat wilayah, yakni di Maharashtra, Delhi, West Bengal, dan Chhattisgarh.

Para peneliti menyebut sebagai “Strain Bengal” yang dikhawatirkan berpotensi lebih cepat menginfeksi dibandingkan dengan yang bermutasi dua kali atau double-mutant.

Hal ini karena triple mutant terbentuk dari tiga varian Virus Corona menjadi satu, dan membuatnya memiliki kemungkinan lebih mematikan.

Peneliti dari CSIR-Institute of Genomics and Integrative Biology di India, Vinod Scaria, mengatakan bahwa varian triple-mutant adalah varian yang bisa mempan melawan imun.

“Hal ini membuat strain virus yang menempel pada sel manusia bisa bersembunyi dari sistem imun,” ujar Scaria, melansir businessinsider.com, Senin (26/4/2021).

Scaria menambahkan, bahwa triple-mutant bisa jadi merupakan mutasi dari varian double-mutant, yang disebut sejumlah ahli menjadi penyebab lonjakan kasus di beberapa negara.

Sreedhar Chinnaswamy, peneliti dari National Institute of Biomedical Genomics di India, juga mengatakan, bahwa varian triple-mutant membawa mutasi E484K, yakni varian yang ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil.

“Artinya, anda kemungkinan tidak akan aman dari paparan virus lagi, meskipun sudah pernah terpapar varian virus yang sebelumnya dan sembuh, atau meskipun Anda sudah divaksinasi,” kata Chinnaswamy.

Tapi, profesor Kedokteran di National University of Singapore Paul Tambyah mengatakan, kabar baiknya sampai saat ini belum ada bukti bahwa varian triple-mutant lebih mematikan atau lebih menular.

“Para peneliti di Singapura sudah mencoba menghubungkan mutasi ini dengan kemampuan penyebaran virus. Dari riset itu tidak ditemukan bahwa virus yang bermutasi menyebabkan keparahan atau lebih mudah menyebar dibandingkan dengan varian pertama SARS-CoV-2,” ungkap Tambyah.

Dia juga mengungkapkan, bahwa setelah melakukan penelitian termasuk pada quadruple- dan quintuple-mutant, ditemukan bahwa sistem imun manusia, tidak hanya antibodi, masih bisa merespons pada beberapa mutasi berbeda.

Namun, Tambyah menegaskan, bahwa tak tertutup kemungkinan mutasi virus bisa menjadi makin berbahaya.

Terlebih, di India, sistem pelayanan kesehatannya sudah mencapai puncaknya pada penanganan gelombang kedua Covid-19 ini.

Rumah sakit di seluruh India sudah mulai kekurangan pasokan oksigen. Pada Kamis (22/4/2021), bahkan dilaporkan enam rumah sakit sudah tidak memiliki pasokan oksigen sama sekali di tengah adanya lonjakan jumlah pasien.

Sampai dengan Minggu (25/4/2021), India mencatatkan rekor kasus harian paling banyak di dunia, hingga 354.531 kasus dalam sehari dan 2.806 kematian.

Dalam sepekan kasus Covid-19 di India sudah bertambah sampai 47 persen mencapai 2.248.533 kasus. Adapun, kematian sepekan tercatat mencapai 16.323 orang.

Secara total, India menempati urutan kedua di bawah Amerika Serikat dengan kasus terbanyak di dunia, dengan jumlah kasus mencapai 17.306.300 kasus dengan total 14.296.640 di antaranya sudah sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro