Ilustrasi/Fournier
Relationship

8 Cara Jaga Kesehatan Mental Saat Kembali Kerja di Kantor

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 4 Mei 2021 - 11:12
Bagikan

Bisnis.com,JAKARTA-- Saat beberapa perusahaan sudah mulai aktif memperkerjakan pegawainya untuk kembali bekerja dari kantor.

Lalu apakah semua orang sudah benar-benar siap?

Melansir dari herwold.com, direktur dan psikolog klinis di Klinik Psikologi Neo Cooper, Dr Felicia Neo mengatakan karena semakin banyak karyawan yang diminta untuk kembali ke tempat kerja seiring dengan bertambahnya jam kerja, banyak orang mungkin melihat ini sebagai gangguan dalam struktur, aturan dan normalitas yang mereka miliki.

"itu akan membuat orang-orang belajar untuk membuat nyaman lingkungan yang telah di persiapkan untuk diri mereka sendiri di rumah setelah meninggalkan kantor selama setahun terakhir, " ujar Neo.

Selain mengganggu rutinitas orang-orang yang terbiasa bekerja dari rumah, Dr Neo mencatat bahwa banyak orang dapat merasa cemas dan bingung kembali ke tempat kerja dengan aturan dan batasan Covid-19 baru yang harus dipatuhi.

Selain kecemasan, dia mengatakan kembali ke kantor juga dapat menyebabkan gangguan penyesuaian, di mana seseorang merasa lebih tertekan secara emosional daripada biasanya dalam menanggapi peristiwa yang tidak terduga atau stres.

“Ini karena merasa tertekan untuk kembali ke norma lama, setelah terbiasa bekerja dari rumah selama setahun atau lebih,” tambahnya.

Gejala gangguan penyesuaian termasuk kurangnya partisipasi dalam rapat, penarikan diri dan isolasi sosial dalam pertemuan di tempat kerja, ketidakhadiran dari pekerjaan, perasaan takut dan tidak berdaya, dan tampil lebih cemas, temperamental dan marah.

Untuk itu, berikut 8 cara merawat kesehatan mental saat kembali kerja dari kantor:

1. Dengarkan Tubuh

Langkah pertama adalah mengenali stres dan kecemasan saat Anda mengalaminya. Biarkan diri sendiri memperhatikan emosi Anda bahkan jika itu negatif. Semakin menekan dan melawan mereka, semakin mereka akan melawan Anda. Kenali apa yang menjadi pemicu dan area masalah . Misalnya, kenali mengapa merasa bahagia tentang sesuatu. Emosi ada karena suatu alasan.

2. Menerima Situasi Ini

Menyesuaikan dengan norma baru bisa jadi sulit. Berkenaan dengan prestasi kerja, mungkin ada harapan dari diri sendiri dan atasan Anda untuk bekerja dengan baik. Perasaan dan pikiran ini dapat menjadi tantangan untuk dihadapi. Tetapi ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk merasa rentan dalam situasi seperti itu dan mencoba untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri.

3. Ambil Langkah Bayi

Tetapkan langkah-langkah kecil yang dapat membantu Anda mengatasi kecemasan, seperti naik transportasi umum ke tempat kerja di luar jam sibuk. Ini dapat membantu Anda mendapatkan kembali kendali dan menghadapi sumber kecemasan.

4. Bangun Rutin dan Agendakan

Memiliki rutinitas akan memberi Anda kenyamanan dan rasa kendali dalam situasi yang penuh tekanan. Beri diri sendiri waktu untuk menyesuaikan dengan situasi baru dan membentuk rutinitas baru yang dapat meredakan kecemasan Anda. Anda mungkin ingin melakukan aktivitas seperti latihan kesadaran penuh dan pernapasan dalam, yang dapat mengurangi stres. Pertimbangkan untuk memulai hari dengan aktivitas sederhana seperti menarik napas dalam-dalam, peregangan, atau sarapan.

5. Dokumenkan Pikiran Anda

Menulis jurnal memiliki manfaat kesehatan yang positif. Beri diri Anda 10 menit sehari untuk menuliskan semua pikiran Anda. Ini dapat membantu mendapatkan perspektif, kejelasan, dan memahami pikiran dan emosi dengan lebih baik.

6. Tetap Terhubung dengan Orang Tercinta

Hindari menggunakan pandemi sebagai alasan untuk menjauhkan diri dari orang yang Anda cintai. Gunakan teknologi untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga, seperti melalui panggilan suara, konferensi video, olahpesan atau email.

7. Jaga Kesehatan

Melakukan latihan fisik dan menjalani pola makan yang sehat dan seimbang serta tidur berkualitas selama tujuh hingga sembilan jam dapat meningkatkan fungsi psikologis dan suasana hati.

8. Cari Bantuan Dukungan

Cobalah untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, dan kolega tepercaya sebanyak mungkin. Anda juga dapat mendekati dokter umum Anda, yang dapat memberikan nasihat medis dan rujukan ke penyedia kesehatan mental. Ada juga pilihan konseling online, di mana dapat berbicara dengan seorang profesional untuk belajar lebih selaras dengan emosi dan mengendalikan kesehatan mental Anda dalam lingkungan yang aman, pribadi dan rahasia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro