Makanan beku tidak menjadi sumber utama penulran virus corona atau Covid-19./ilustrasi
Health

Apakah Virus Corona Bisa Hidup di Makanan Beku?

Janlika Putri Indah Sari
Kamis, 13 Mei 2021 - 13:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Apakah makanan beku yang terkontaminasi virus corona atau Covid-19 bisa menyebabkan penularan virus kepada orang yang mengonsumsinya?

Melansir dari herworld, Kamis (13/5/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kecil kemungkinan orang tertular Covid-19 dari makanan atau kemasan makanan.

Associate Professor Hsu Li Yang, pemimpin program penyakit menular dan wakil direktur kesehatan global di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock Universitas Nasional Singapura, mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan.

"Singapura dapat mempertimbangkan untuk menyaring semua makanan beku jika pada akhirnya menargetkan nol kasus Covid-19. Dan setelah memperhitungkan mengendalikan semua rute umum penularan impor virus," papar Yang.

Profesor Dale Fisher, konsultan senior di Rumah Sakit Universitas Nasional mengatakan bahwa ada bukti tidak langsung yang menunjukkan bahwa penjamah makanan dapat menyebabkan infeksi dari virus corona melalui makanan segar atau beku.

Dr Danielle Anderson, direktur ilmiah laboratorium ABSL3 Sekolah Kedokteran Duke-NUS, mengatakan bahwa saat ini tidak ada bukti pasti orang terinfeksi dari kemasan makanan. Sebagai tindakan pencegahan keamanan, mereka harus memastikan bahwa  memasak makanan secara menyeluruh dan mencuci tangan dengan baik setelah menangani makanan mentah, karena tindakan ini juga dapat membantu mencegah penyakit yang ditularkan melalui makanan.

Tidak ada bukti bahwa orang dapat tertular Covid-19 dari makanan yang dimasak, menurut WHO.

Virus Covid-19 dapat dibunuh pada suhu yang mirip dengan virus dan bakteri. Oleh karena itu, makanan seperti telur dan semua daging, termasuk unggas harus dimasak setidaknya hingga 70 derajat C.

Mengingat virus cenderung bertahan lebih lama dalam suhu yang lebih dingin, kondisi di fasilitas ini cenderung lebih baik untuk penularan dan penyebarannya. Dr Anderson merasa bahwa fasilitas tersebut menjadi perhatian karena para pekerja sering kali berdekatan satu sama lain, dan mungkin saling berteriak atau berbicara keras.

 Masker juga bisa menjadi lembap dan tidak efektif pada suhu yang lebih dingin. Dia mencatat bahwa banyak dari pekerja takut kehilangan pekerjaan jika mereka mengambil cuti, membuat mereka lebih mungkin untuk bekerja bahkan saat sakit.

Semua tempat kerja, termasuk fasilitas pemrosesan makanan lokal, harus mematuhi tindakan manajemen yang Aman. Majikan yang gagal melakukannya mungkin akan menghadapi perintah penghentian kerja atau denda keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro