KRI Nanggala 402 - Antara
Entertainment

NFT "53 Never Forgotten" Karya Seni untuk Hormati Awak KRI Nanggala

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 30 Mei 2021 - 10:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -Karya seni NFT "53 Never Forgotten" untuk menghormati para awak kapal KRI Nanggala yang tenggelam di Selat Bali ditawarkan di Pameran seni Arts Momen Jakarta. 

Semua hasil yang diperoleh dari penjualan karya seni ini, akan disumbangkan kepada keluarga perwira angkatan laut yang gugur, sebagai cara untuk meringankan beban keuangan mereka setelah kehilangan mereka. NFT tersebut dicetak pada platform Tezos NFT , hic et nunc. NFT tersedia untuk dibeli mulai 20 Mei 2021 melalui situs web Art Moments Jakarta Online atau melalui 53families.xyz hingga 30 Juni.

Karya seni ini dibuat oleh Ruanth Chrisley Thyssen dan Cindy Thyssen itu, menampilkan animasi loop 53 detik dari kapal selam yang mengambang di antara gelombang animasi, disertai dengan suara air. Ruanth Chrisley Thyssen adalah perancang suara nominasi Oscar dan BAFTA dan Cindy Thyssen adalah seniman digital yang tinggal di Indonesia.

“Kehilangan orang yang dicintai bisa dibilang hal tersulit yang akan dialami kebanyakan orang. Kehilangan seseorang yang istimewa dan dekat dengan Anda, seorang teman, pasangan atau terutama anggota keluarga, sangat menghancurkan. '53' adalah penghormatan kepada 53 anggota kru yang meninggal, dan 53 keluarga yang hidupnya akan terus berlanjut. 53 tidak akan pernah dilupakan, ”kata Ruanth dalam keterangan tertulis.

Tambahan 500 NFT "53 Never Forgotten" akan diberikan kepada peserta sebagai bagian dari lokakarya pencetakan Tezos NFT online yang diselenggarakan oleh Art Moments Jakarta Online 2021 (AMJO 2021) pada 7 Juni jam 20.00 WIB.

"Seniman Indonesia mulai merangkul NFT, memungkinkan mereka untuk memonetisasi karya seni mereka, menjadi pembuat perubahan positif bagi komunitas mereka, dan membantu menumbuhkan ekonomi kreatif Indonesia. TZ APAC dengan bangga mendukung lokakarya kreasi NFT sebagai bagian dari Art Moments Jakarta, di mana seniman dan penggemar seni lainnya dapat berkumpul untuk mempelajari cara membuat NFT mereka sendiri di blockchain Tezos, ”kata Kepala Pemasaran TZ APAC, Katherine Ng.

Keterlibatan TZ APAC dalam hybrid art fair ini diikuti dengan mulai gencarnya para seniman Indonesia dalam mengenal NFT sebagai alat yang dapat membantu mereka menghasilkan nilai nyata dan berkelanjutan dari karya seni mereka.

Penjualan, lelang, dan lokakarya NFT bertindak sebagai bagian dari sponsor TZ APAC yang lebih luas untuk pameran seni hibrida AMJO 2021 (1-30 Juni), yang akan mempertemukan komunitas seniman, kolektor, kurator, dan galeri Indonesia dan internasional dalam satu rangkaian pameran offline, dan lokakarya online serta percakapan panel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro