Virus Covid-19 varian delta/istimewa
Health

Awas! Ini Gejala dan Bahaya Covid-19 Varian Delta

Anissa Putri
Selasa, 15 Juni 2021 - 17:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Virus Covid-19 varian Delta masuk ke dalam kategori Varian of Concern oleh CDC Amerika Serikat. Varian Delta merupakan virus asal India tersebut sangat menular dan lebih mematikan dibandingan virus Covid-19 biasa. 

Seperti dengan virus Covid-19 pada umumnya, virus Corona juga dapat bermutasi menjadi lebih efisien dan dapat menginfeksi lebih banyak orang. Mutasi terbaru atau varian Delta menimbulkan kekhawatiran bahkan menyebabkan kehancuran di India. 

Dilansir dari cnet.com, World Health Organization (WHO) mengganti nama varian Corona yang menjadi perhatian dengan huruf alfabet Yunani. Varian yang disebut Delta sekarang telah diidentifikasi di AS dan menyumbang lebih dari 6 persen kasus Covid-19. Saat ini, varian Delta bertanggung jawab atas sekitar 10 persen infeksi dan "berlipat ganda setiap dua minggu."

Sekitar 60 persen Covid-19 varian Delta lebih mudah menular daripada varian Alpha dan diduga membawa potensi penyakit yang lebih parah. Dalam sebuah penelitian di Skotlandia yang diterbitkan pada 14 Juni, para peneliti menemukan dibandingkan dengan varian Alpha, Delta menggandakan risiko rawat inap.

Bahaya Varian Delta

Berita tentang Covid-19 yang menyebabkan jamur hitam (Black Fungus) di sinus dan otak serta gangguan pendengaran di antara gejala lainnya, pada pasien Covid-19 dari India mungkin mengkhawatirkan. Hal itu membuat banyak orang percaya bahwa Delta menyebabkan efek samping baru dan lebih menakutkan daripada jenis virus corona yang lebih lama. 

Kenyataannya virus Covid-19 dari segala jenis dan bentuknya adalah penyakit yang menakutkan, dengan segudang efek samping yang bisa bertahan berbulan-bulan setelah terinfeksi pada beberapa orang. 

Saat ini, tidak ada cukup data untuk mendukung bahwa varian Delta menyebabkan gejala Covid-19 yang tidak biasa.

Vaksin vs Varian Delta 

Penelitian dari akhir Mei oleh Kesehatan Masyarakat Inggris menemukan bahwa dua dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer atau AstraZeneca efektif terhadap varian Delta, yaitu sekitar 88 persen (Pfizer) dan 60 persen (AstraZeneca).

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa dua dosis masing-masing sekitar 5 persen dan 6 persen kurang efektif, dengan varian Delta daripada strain Alpha. Penelitian ini juga menemukan bahwa kedua vaksin memiliki efektivitas sekitar 33,5 persen terhadap Delta setelah satu dosis AstraZeneca atau Pfizer, memberikan perlindungan jauh lebih sedikit daripada dua dosis kedua vaksin.

Studi Skotlandia yang diterbitkan 14 Juni juga mengkonfirmasi efektivitas Pfizer dan AstraZeneca melawan infeksi dari varian Delta. Peneliti dari penelitian ini mengatakan AstraZeneca 60 persen efektif dua minggu setelah dosis kedua, sedangkan Pfizer 79 persen efektif dua minggu setelah dosis kedua.

Saran ahli tampaknya tidak berubah, yaitu dengan mendapatkan vaksinasi dan mendapatkan kekebalan terhadap Covid-19 merupakan cara paling pasti untuk mencegah penyakit parah yang disebabkan oleh varian apa pun. 

Dengan lebih sedikit orang yang terinfeksi Covid-19, virus corona memiliki lebih sedikit ruang dan lebih sedikit inang yang dapat bermutasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro