Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menyatakan bahwa varian Delta lebih menular daripada varian lain yang beredar dan, diperkirakan pada akhir Agustus akan mendominasi 90 persen dari semua virus SARS-CoV-2 yang beredar di Uni Eropa.
Berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia, menurut ECDC data awal menunjukkan bahwa varian itu juga dapat menginfeksi orang yang hanya menerima satu dosis vaksin.
Sangat mungkin bahwa varian Delta akan beredar luas selama musim panas, terutama di antara orang yang lebih muda yang tidak ditargetkan untuk vaksinasi. Hal ini dapat menyebabkan risiko bagi individu yang lebih rentan untuk terinfeksi dan mengalami penyakit parah dan kematian jika mereka tidak sepenuhnya divaksinasi.
Kabar baiknya adalah bahwa setelah menerima dua dosis dari salah satu vaksin yang tersedia saat ini memberikan perlindungan tinggi terhadap varian ini dan konsekuensinya. Namun, sekitar 30% individu yang lebih tua dari 80 tahun dan sekitar 40% individu yang lebih tua dari 60 tahun belum menerima vaksinasi penuh di Uni Eropa.
"Masih terlalu banyak individu yang berisiko terinfeksi COVID-19 parah yang perlu kita lindungi sesegera mungkin. Sampai sebagian besar individu yang rentan dilindungi, kita perlu menjaga sirkulasi virus Delta tetap rendah dengan secara ketat mengikuti langkah-langkah kesehatan masyarakat, yang berfungsi untuk mengendalikan dampak varian lain," tulis ECDC pada laman resminya.
Karena itu, menurut mereka, sangat penting untuk mempercepat vaksinasi, dan juga memberikan dosis vaksinasi kedua dalam interval minimum yang diizinkan dari dosis pertama, untuk mempercepat tingkat di mana individu yang rentan menjadi terlindungi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
