Bisnis.com, JAKARTA – State Serum Institute (SSI) Denmark pada Senin (2/8/2021) mengatakan, menggabungkan vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan dosis kedua dari Pfizer-BioNTech atau suntikan Moderna memberikan "perlindungan yang baik".
Semakin banyak negara sedang mempertimbangkan untuk beralih ke vaksin Covid-19 yang berbeda untuk dosis kedua, tindakan yang sangat diperlukan di Denmark setelah otoritas kesehatan menghentikan inokulasi dengan vaksin AstraZeneca pada bulan April karena kekhawatiran efek samping yang jarang terjadi.
Melansir TRT World, Selasa (3/8/2021), lebih dari 144.000 orang Denmark, sebagian besar personel garis depan di sektor kesehatan dan lansia, menerima suntikan pertama mereka dengan vaksin AstraZeneca tetapi kemudian divaksinasi dengan suntikan Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Studi menunjukkan bahwa empat belas hari setelah program vaksinasi gabungan, risiko infeksi SARS-CoV-2 berkurang 88 persen dibandingkan dengan individu yang tidak divaksinasi.
Itu adalah "kemanjuran tinggi", SSI menambahkan, sebanding dengan tingkat kemanjuran 90 persen dari dua dosis dari vaksin Pfizer-BioNTech, dikonfirmasi dalam penelitian Denmark yang berbeda.
Studi yang diterbitkan minggu lalu, mencakup rentang waktu lebih dari lima bulan antara Februari dan Juni tahun ini, periode dimana varian Alpha dari virus corona dominan.
Namun, tidak dapat disimpulkan apakah perlindungan yang sama diterapkan pada varian Delta, yang sekarang paling tersebar luas di Denmark.
| Baca Juga Dicurigai Meninggal Akibat Vaksin AstraZeneca, Begini Hasil Otopsi Klinis Jenazah Trio Fauqi |
|---|
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
